Rabu, 19 Januari 2011

MILIKKU YANG PALING BERHARGA ADALAH KAMU


MILIKKU YANG PALING BERHARGA ADALAH KAMU

Sebuah kisah, untuk perenungan kita…

Aku sangat menyukai ucapan mama : “Barang milikku yg paling berharga adalah kamu!”…
Ucapan yang sangat menyejukkan hati, dan sampai sekarang aku masih mengingatnya terus…!!!

Papa dan mama menikah karena dijodohkan orang tua, demikianlah yg dialami oleh para muda-mudi dizaman itu…
Ya… hal ini sudah umum… tetapi dizaman sekarang peristiwa itu sudah jarang terjadi, kebanyakan adalah hasil pilihan sendiri.

Mama sangat mencintai papa, demikian juga dengan papa dan tampak selalu mesra, akur bagaikan pasangan cinta sejoli…
Sangat sulit dibayangkan bahwa pernikahan mereka pernah diterjang badai…!!!
Badai itu nyaris memisahkan mereka… hanya karena oleh emosi sesaat saja…!!!

Papa dan mama bekerja diinstansi yg sama, oleh karena itu setiap hari berangkat dan pulang bersama…
Suatu hari mereka kerja lembur, mengadakan stock opname digudang, hingga pukul 2.00 dinihari dan baru pulang kerumah…
Papa sangat letih dan lapar, sampai dirumah tidak ada makanan maupun minuman yang siap disaji…
Papa yang lapar minta mama untuk menyiapkan makanan dan minuman…

Beberapa hari belakangan ini emosi mama memang tidak stabil, ditambah lagi dengan adanya lembur… badan dan pikiran sungguh melelahkan, sehingga dg kondisi yg labil itu, mama spontan menjawab dg nada keras, ” mau makan dan minum, memangnya tidak bisa masak sendiri? Apa tidak punya tangan dan kaki lagi…?”

Karena papa juga terlalu capek, dan langsung menjawab dengan acuh tak acuh…
”Kamu ini isteriku, memasak adalah sudah menjadi kewajibanmu…!!!”
dan Mama langsung merespon, “…Tengah malam begini mau masak apa? Sudah lewat waktunya makan, orang laki seharusnya lebih kuat dari pada perempuan…!!”

Sobat, Mendengar itu, marahlah papa, beliau langsung berteriak dengan emosi…,
“Kamu salah makan obat apa kemarin…??? Mau sengaja cari ribut ya…??? Istri memasak untuk suami adalah wajar, kenapa harus tergantung pada waktu? Kamu tidak senang ya…? Kalau tidak senang, kamu pergi saja sekarang dari rumah ini…!!!”

Mama tidak menyangka akan menerima reaksi yg begitu keras.
Setelah terdiam sesaat, mama kemudian berkata sambil menitikkan air mata…,
“Kamu ingin aku pergi……..aku akan pergi sekarang…!!” Mama segera kembali kekamar untuk mengemasi barang - barangnya.

Melihat mama masuk kamar dan berkemas-kemas, papa berkata kepada mama yang
membelakanginya…
“Bagus…!!! Pergi sana…!!! Ambil semua barang - barangmu dan jangan kembali lagi…!!!”
Beberapa saat kemudian suasana menjadi sunyi senyap, tak ada kata - kata kebencian lagi yang muncul…

Menit demi menit berlalu, tapi mama tetap tak kunjung keluar dari kamar…
Merasakan keanehan itu, papa kemudian menyusul masuk kamar dan melihat mama sedang duduk diranjang penuh dengan linangan air mata. Sambil menatap koper kulit besar yg masih tergeletak diatas ranjang…

Melihat papa datang, dengan terisak - isak mama berkata…,
“Duduklah diatas koper kulit itu, supaya aku boleh mengenang masa - masa perpisahan kita yg terakhir...”
Merasa aneh, maka dengan sendu papa akhirnya tidak tahan juga untuk tidak bertanya…,
”untuk apa…?”

Sambil menangis dengan terputus – putus, mama berkata…,
“emas dan perak aku tidak memilikinya, tapi milikku yang paling berharga adalah kamu…!!! Ya, Kamu dan anak2ku, aku tidak memiliki apapun….”

Meskipun kejadian itu telah lewat lama sekali, tapi aku masih mengingatnya terus sampai sekarang. Apalagi ketika mama mengucapkan kata - kata terakhir itu, papa merasa sangat tergoncang…

Sejak malam itu, papa telah diubah dan telah menjadi sangat hormat dan sayang kepada mama….
Menggandeng tangan anak - anak, merangkul mama serta senantiasa saling berpelukan….

Kelak aku juga bercita – cita ingin mendapatkan pasangan yang seperti papa.

Kehidupan apapun yang kita jalani ini, itu tidaklah penting; tapi yang terpenting adalah bagaimana sikap kita dalam menghadapi hidup ini, terutama disaat – saat badai itu muncul.

Sobat, banyak kejadian yang ada di sekeliling kita yang membuat kita bertanya…
Mengapa hal – hal yang “kecil”, dapat menjadi sesuatu yang “besar”…???
Apabila terjadi pertengkaran… atau sesuatu yang tidak berkenan di hati, bisa saja meledak sedemikian dahsyat…

Dari cerita tersebut, mungkin kita beranggapan, hal itu sering terjadi, dan mungkin merupakan masalah yang sepele… Tetapi sobat, kitapun pernah mengalaminya…
Mungkin kita bisa berkata, hadapi semua masalah dengan bijak… dengan sabar… dengan kepala dingin… Tetapi apakah dalam kondisi tertentu, tatkala banyak tekanan dalam diri kita… tatkala kirta dalam kondisi lelah… atau dalam kondisi yang tidak mengenakkan itu dapat kita terapkan…

“MILIKKU YANG BERHARGA ADALAH KAMU…!!!”
Sobat, bersyukurlah tatkala kita memiliki keluarga… anak, istri, suami, papa, dan mama…
Marilah kita menghargai… Marilah kita menjaga diri kita… agar kita tidak menyakiti orang – orang yang sangat mengasihi dan yang kita kasihi…
Kasih… Membawa damai sejahtera dalm kehidupan kita…

Daniel C. Saputra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar