Sobat…
Ditengah
tuntutan jaman yang semakin hari semakin terasa berat… Dimana manusia dengan
segala aktivitasnya dibuat semakin sibuk…
Sibuk
untuk mewujud-nyatakan segala impiannya… Meraih apa yang menjadi harapan atau
cita – citanya… Bahkan adapula yang sibuk untuk sekedar memenuhi kebutuhan
hidupnya…
Ironis…
Tatkala manusia diibaratkan sebagai seekor kuda pacu yang terus berlari tanpa
henti untuk mancapai garis finish…
Lebih
ironis lagi… apabila kita tidak tahu, dimana garis finish itu berada…
Manusia
seakan lupa…
Hidup
yang penuh anugrah yang seharusnya kita dapat menikmatinya… Menjadi hidup yang
dipenuhi dengan ambisi pribadi dan… Kita memperjuangkan untuk hal itu…
Bukan
manusia yang mengendalikan segala sesuatu yang ada disekitarnya… termasuk
harta… kekayaan dan ambisi… tetapi yang terjadi adalah sebaliknya… Kita
dikendalikan oleh semua itu…
Kita
lupa menikmati kehidupan… Bahkan kita lupa untuk bersyukur pada Tuhan…
Yang
menganugrahkan semua berkat dalam hidup kita…
Sebuah kisah untuk
kita renungkan…
Sobat…
Ada seorang
penyanyi terkenal…
Suatu
saat ketika didatangi dan disanjung - sanjung oleh para pengagumnya, ia berkata
dengan nada pahit…
Ketika
aku masih muda, aku berusaha keras untuk mendaki puncak karierku…
Saat
itu aku seperti layaknya seekor kuda yang sedang menempuh jalur perlombaan… tak
ada sesuatu yang lain yang mampu menarik perhatiannya kecuali garis finish…
Melihatku yang sedemikian sibuk, nenekku memberikan nasihat kepadaku… “Cucuku, jangan berjalan terlalu cepat. Karena sepanjang jalanmu ada banyak pemandangan menarik…”
Namun aku tak pernah mendengarkan kata-katanya…
Melihatku yang sedemikian sibuk, nenekku memberikan nasihat kepadaku… “Cucuku, jangan berjalan terlalu cepat. Karena sepanjang jalanmu ada banyak pemandangan menarik…”
Namun aku tak pernah mendengarkan kata-katanya…
Dalam
hatiku aku berpikir, bila seseorang telah melihat secara jelas arah
perjalanannya, mengapa harus menyia-nyiakan waktu untuk sekedar berhenti sejenak…?
Dengan
pikiran yang demikian, aku berlari dan terus berlari ke depan…
Tahun
silih berganti dan aku memperoleh kedudukan, nama serta harta yang aku
idam-idamkan sejak lama... Aku juga memiliki sebuah keluarga yang amat aku
cintai.
Namun…
Aku tak pernah merasa bahagia…!!!
Aku
heran dan terus bertanya, di manakah letak kesalahannya sehingga aku tak
bahagia…???
Sobat… Setelah diam cukup lama, penyanyi itu melanjutkan…
Sobat… Setelah diam cukup lama, penyanyi itu melanjutkan…
Suatu
saat, kelompok musik kami ikut pementasan di luar daerah… Akulah penyanyi
utamanya. Setelah selesai pementasan… Semua yang hadir bertepuk tangan
bersorak-sorai tanpa henti…
Pementasan
saat itu sangatlah berhasil.
Namun…
saat orang sedang bersorak-sorai itulah aku dilanda kesedihan mendalam...
Seseorang
memberikan telegram kepadaku yang dikirim oleh isteriku... Anak kami yang
keempat baru saja dilahirkan…
Setiap
kali anak-anakku dilahirkan aku selalu berada jauh dari isteriku, cuma dialah
yang harus menanggung beban penderitaan seorang diri…
Aku
tidak pernah melihat bagaimana anak-anakku mulai membuat langkah pertama…,
belum pernah mendengar bagaimana mereka tertawa atau menangis…
Aku
hanya mendengar semuanya itu dari cerita ibunya…
Kata-kata
nenekku kini terngiang lagi di telingaku...
Sungguh,
aku telah kehilangan banyak teman…, sudah lama aku tak pernah menyentuh
buku-buku, dan serasa hampir seabad aku tak pernah menikmati indahnya bunga
yang sedang mekar di taman atau hijaunya pohon-pohon serta merdunya kicau
burung.
Aku
terlampau sibuk…!!!
Sobat…
Sobat…
Seorang
bijak berkata; “Kita tak dapat hidup hanya dengan berpikir tanpa bekerja. Namun
hidup ini menjadi amat tak berarti bila kita bekerja seperti sebuah mesin yang
bergerak tanpa henti.” Kita butuh waktu luang untuk menilai kembali…
mengevaluasi apa yang telah kita hasilkan… apa yang telah kita kerjakan selama
ini… dan bersyukur kepada Tuhan untuk setiap penyertaanNya, serta menentukan dan
memastikan arah mana yang akan menjadi tujuan hidup kita…
Sobat…
Sobat…
Ketika
berjalan, kita mengarah ke suatu tujuan tertentu…
Ketika
berhenti kita memupuk tenaga baru untuk memulai perjanan kita kembali...
Sobat…
Hidup
tak akan berarti tanpa kita bersyukur…
Apapun
yang terjadi… PenyertaanNya sungguh sempurna untuk kita…
Marilah
kita buka mata kita… Marilah kita syukuri untuk segala sesuatu yang telah Tuhan
Anugrahkan dalam hidup kita… untuk keluarga… untuk teman – teman… sahabat…
pekerjaan… dan tentunya masih sangat banyak lagi ketika kita menghitung segala
berkat Tuhan dalam hidup kita…
Selamat Menikmati Hidup… Selamat
Bersyukur…
Tuhan Yesus Memberkati
Daniel C. Saputra