INSPIRASI
KUMBAYA
Disampaikan pada
: SELASA, 03 JULI 2012
DANIEL C. SAPUTRA
KISAH
MUSIM DINGIN
Sobat…
Sering kali kita tertalu cepat menghakimi atau menghukum orang lain tanpa tahu
fakta sebenarnya, hanya karena tidak sesuai dengan persepsi atau rencana kita
sehingga justru lebih sering lagi kita menyakiti orangorang yang kita cintai.
Kita
memang pertu terus belajar sebetum terlambat, salah satunya dari kisah di bawah
ini :
Kisah di
musim dingin (true story, seperti temuat dalam Xia Wen Pao, 2007)
Siu Lan,
seorang janda miskin memiliki seorang putri kecil berumur 7 tahun yang bernama
Lie Mei. Kemiskinan memaksanya untuk membuat sendiri kue-kue dan menjajakannya
di pasar untuk biaya hidup berdua…
Hidup
penuh kekurangan membuat Lie Mei tidak pernah bermanja-manja pada ibunya,
seperti anak kecil lain.
Suatu
ketika dimusim dingin, saat selesai membuat kue, Siu Lan melihat keranjang
penjaja kuenya sudah rusak berat. Dia berpesan agar Lie Mei menunggu di rumah
karena dia akan membeti keranjang kue yang baru…
Sobat,
Pulang dari membeli keranjang kue, Siu Lan menemukan pintu rumah tidak terkunci
dan Lie Mei tidak ada di rumah…
Maka
marahlah Siu Lan... Dia berfikir, Putrinya benar-benar tidak tahu diri, sudah
hidup susah masih juga pergi bermain dengan teman-temannya… Lie Mei tidak
menunggu rumah seperti pesannya.
Sobat…
Siu Lan menyusun kue kedalam keranjang, dan pergi keluar rumah untuk
menjajakannya.
Dinginnya
saliju yang memenuhi jalan tidak menyurutkan niatnya untuk menjual kue…
Bagaimana
lagi…? Mereka harus dapat uang untuk makan.
Sebagai
hukuman bagi Lie Mei, putrinya, pintu rumah dikunci Siu Lan dari luar agar Lie
Mei tidak bisa pulang. Putri kecil itu harus diberi pelajaran, pikirnya geram.
Lie Mei sudah berani kurang ajar.
Sobat…
Sepulang dari menjajakan kue, Siu Lan menemukan Lie Mei, gadis kecil itu
tergetetak di depan pintu...
Siu Lan
berlari memeluk Lie Mei yang membeku dan sudah tidak bernyawa.
Siu Lan
berteriak membelah kebekuan salju dan menangis meraung-raung, tapi Lie Mei
tetap tidak bergerak…
Dengan
segera, Siu Lan membopong Lie Mei masuk ke rumah… Siu Lan menggoncang –
goncangkan tubuh beku putri kecilnya sambil meneriakkan nama Lie Mei… namun
tetap saja putri kecil itu tidak berubah… tetap terbujur kaku…
Namun
tiba – tiba, tatkala Siu Lan menggincang – goncangkan tubuh Lie Mei… jatuh
sebuah bungkusan kecil dari tangan Lie Mei.
Lalu Siu
Lan mengambil bungkusan kecil itu, dia membukanya… Isinya sebungkus kecit
biskuit yang terbungkus kertas usang. Siu Lan mengamati tulisan pada kertas
usang itu adatah tulisan Lie Mei yang berantakan namun tetap terbaca…
“Hi hi
hi . mama pasti lupa. Ini adalah hari istimewa buat mama. Aku membelikan
biskuit kecil ini untuk hadiah buat mama karena uangku tidak cukup untuk
membeli biskuit dengan ukuran besar. Hi...hi...hi.. mama setamat ulang tahun,
aku menyayangi mama.”
Sobat…
lngatlah, jangan tertalu cepat menilai seseorang berdasarkan persepsi kita,
karena persepsi kita belum tentu benar adanya…
Janganlah
penyesalan itu datang terlambat…
Tetap Semangat… Tetap
Berpengharapan… Senantiasa Bersyukur
Daniel C. Saputra