Jumat, 27 April 2012

KISAH INSPIRASI : KACA MATA KEHIDUPAN


INSPIRASI KUMBAYA
Disampaikan pada : SENIN, 30 APRIL 2012
DANIEL C. SAPUTRA

KACA MATA KEHIDUPAN

Sobat, dinamika kehidupan manusia sungguh luar biasa…
Kita tidak saja hanya berjalan lurus, tetapi terkadang kita melewati jalan yang berliku – liku…
Kita tidak saja hanya melewati jalan yang mulus, tetapi terkadang kitapun melewati jalan yang terjal…

Bagaimana kita memandang kehidupan ini…???
Sobat… HIDUP TIDAKLAN MENJEMUKAN… akan terdapat banyak “warna” yang kita jumpai dalam perjalanannya…
Tetapi yang seringkali kita jumpai, atau bahkan yang kita sendiri fikirkan adalah bahwa kita menginginkan HIDUP YANG LURUS dengan hanya ada 1 (satu) WARNA di dalamnya…
WARNA tersebut adalah KESUKSESAN, KELANCARAN dan serba YANG MENGENAKKAN HIDUP KITA…!!!

Sobat, tetapi kita tidak hanya dapat memilih satu warna saja dalam hidup kita, dan warna – warna tersebut telah diatur oleh Tuhan menjadi satu karya yang indah… dan apabila ada satu saja warna yang dihapus, maka karya tersebut tidaklah karya yang indah dan sempurna…

Sobat, Manusia tidak pernah puas dan selalu ingin mengatur, menurut keinginannya sendiri… TERMASUK MENGATUR TUHAN, Sang Pemilik Kehidupan…

Sobat, bagaimana mungkin kita akan mengetahui kehidupan kita kelak… yang tahu HANYALAH DIA…!!!

Banyak hal telah dan akan terjadi dalam kehidupan kita, dimana di dalamnya terdapat suka, tetapi juga terdapat duka… terdapat keberhasilah, tetapi juga terdapat kegagalan…
Sobat, Bagaimana kita memandang hidup kita yang penuh dengan warna tersebut…???
Padahal, sebagai manusia kita tidak pernah luput dari rasa kuatir… rasa cemas… dan rasa – rasa yang tidak mengenakkan…

Sobat, Bagaimana kita memandang hidup kita…???

Dean Black menceritakan dua kisah nyata mengenai hal ini dalam buku Frogship Perspective.

Kisah yang pertama :
Ada seorang pemain bola basket berbakat…, ketika dia berusia 16 tahun, dia kehilangan kedua kakinya dalam sebuah kecelakaan. Ini hal yang buruk bagi Curt Brinkman, pebasket muda tersebut yang akhirnya menjadi atlet kursi roda terkenal.
Ia berkata, “Segera sesudah kecelakaan itu saya bangkit. Saya justru tidak tahu seperti apa kalau kaki saya masih ada.”

Kisah yang kedua :
Seorang pria setengah baya melihat kembali dari kebutaan matanya semenjak lahir. Lalu seorang psikolog yang menanganinya berkomentar tentang mantan pria buta ini, “Waktu buta, dia hebat sekali. Tapi waktu dia sembuh, prestasinya merosot drastis, bahkan seperti orang bodoh.”

Bagi kita kehilangan kedua kaki adalah masalah besar, tapi bagi Curt Brinkman justru adalah kunci kesuksesan.
Bagi kita mendapat kembali penglihatan adalah hadiah, tapi bagi pria separuh baya tersebut adalah masalah besar.
Mengapa bisa demikian? Ini bukan soal masalahnya, tapi soal bagaimana kita melihat sebuah masalah.

Sobat… DIA menciptakan manusia dengan SANGAT BAIK… dan DIApun akan memberikan yang terbaik dalam hidup kita…

Baik atau buruk itu tergantung dari cara kita memandang. Masalah bisa menjadi buruk tapi bisa juga menjadi baik, itu juga tergantung dari cara kita memandang.
Lihatlah hal yang baik dengan cara pandang yang buruk, maka hal itu akan terlihat sedemikian negatif. Sebaliknya, lihatlah hal yang buruk dengan cara pandang yang baik, secara mengejutkan kita akan melihat hal-hal yang positif.

Sobat… Apakah hari ini kita sedang mengalami masalah…? Bagaimana cara kita memandang masalah tersebut…?
Tuhan mengajar agar kita untuk melihat segala masalah dari sudut pandang yang positif.
Ini seperti orang yang memakai kacamata. Memakai kacamata hitam akan membuat obyek yang paling terangpun akan terlihat gelap. Jadi jika hari ini hidup Anda terlihat begitu suram dan gelap untuk dijalani, jangan-jangan yang salah adalah kacamata Anda.
Mari Sobat, kita mensyukuri semua yang telah terjadi di dalam kehidupan kita…
Rasa Syukur adalah kunci, agar di dalam kehidupan kita dipenuhi oleh damai sejahtera…
Sobat, ditengah segala kesesakan yang terjadi di dalam kehidupan kita, DIA tidak pernah membiarkan kita berjalan seorang diri… DIA memberikan kekuatan, dan DIA menyertai kita semua…
DIA memakai semua kejadian dalam hidup kita, untuk membentuk kita menjadi sebuah karya yang indah…

Sudahkan anda bersyukur…???

Daniel C. Saputra




Senin, 23 April 2012

KISAH INSPIRASI : TUJUAN TAK MENGHALALKAN CARA


INSPIRASI KUMBAYA
Disampaikan pada : SELASA, 24 APRIL 2012
DANIEL C. SAPUTRA

TUJUAN TAK MENGHALALKAN CARA

Sobat…
Apakah yang menjadi tujuan dalam hidup kita…???
Apakah yang menjadi cita – cita… keinginan… dalam hidup kita…???

Saya yakin, bahwa setiap dari kita pasti menginginkan sesuatu yang dinamakan KEBERHASILAN

Sobat… Kalau kita merenungkan…
Banyak jalan untuk menuju sebuah kesuksesan…
Tetapi hanya sedikit dari jalan tersebut yang mengajarkan kita untuk melakukan hal yang baik… hal yang benar… Terutama dihadapan Tuhan…

Sebuah kisah untuk kita renungkan…

Dikisahkan bahwa ada sebuah perusahaan telekomunikasi di Italia yang sedang mencari satu tenaga teknis untuk menangani salah satu departemen dari perusahaan tersebut…

Sobat… Begitu banyak orang yang datang melamar dan menjalani ujian tertulis…
Namun sesudah ujian tertulis ini, semua peserta diberi pekerjaan rumah oleh perusahaan tersebut…
Setiap orang diberi semangkok bibit kacang hijau untuk disemayamkan…
Dan setelah jangka waktu yang diberikan oleh perusahaan, setiap orang harus membawa kembali bibit kacang hijau yang telah tumbuh segar ke perusahaan tersebut…
Siapa yang berhasil merawat kacang yang tumbuh paling segar akan memperoleh posisi pekerjaan yang dikejar banyak orang karena memberikan jaminan gaji yang tinggi tersebut.

Sobat… Setelah jangka waktu yang telah diberikan itu, para peserta ujian kembali lagi ke perusahaan sambil membawa bibit kacang hijau yang telah bertumbuh segar menghijau…
Setiap orang memamerkan hasil usaha mereka… dan dalam hati berharap bahwa ia akan memperoleh posisi yang bagus tersebut…

Sobat… Nampak seketika bahwa team penilai akan sulit memutuskan siapa yang jadi pemenangnya karena semua membawa bibit kacang yang telah bertumbuh itu sama bagus dan sama segarnya.

Setelah dilakukan absen… Ternyata satu orang tidak muncul di tengah para peserta.
Sobat… Sang manager perusahaan lalu menelpon pelamar yang tak hadir itu dan menanyakan alasan ketidak-hadirannya...
Orang tersebut dengan penuh penyesalan serta rasa bersalah memberikan alasan ketidakhadirannya saat ini. Ia mengatakan bahwa bibit yang diberikan itu hingga saat ini belum bertumbuh pada hal ia sudah berusaha memberi pupuk, memberi air yang cukup…
Semua persyaratan yang dibutuhkan agar bibit kacang hijau bertumbuh subur telah dipenuhinya, namun anehnya, bibit tersebut seakan berkepala keras tak mau bertumbuh.

Dia mengatakan… "Aku berpikir bahwa aku pasti gagal untuk memperoleh posisi dalam perusahaan telekomunikasi ini… Karena itu saya memutuskan untuk tidak datang hari ini ke perusahaan bapak."

Sobat… Justru di saat ketika orang itu akan meletakan gagang teleponnya, sang manager memberikan kata-kata yang sungguh di luar dugaannya…
"Engkaulah satu-satunya yang diterima perusahaan kami…!!"
Orang itu heran dan kaget tak percaya.

Sobat… Sesungguhnya, bibit kacang hijau yang dibagikan kepada para peserta ujian tersebut adalah bibit yang telah diproses sehingga tak bisa bertumbuh lagi…
Perusahaan akan dengan mudah mengetahui peserta mana yang jujur.
Dan ternyata hanya seorang yang yang tak mampu membawa bibit kacang yang telah tumbuh. Dan dialah orang yang dipilih itu.
"Inilah prinsip kami, nilai moral dalam pekerjaan lebih ditinggikan ketimbang keberhasilan dalam bekerja." Demikian sang manajer menjelaskan.

Sobat… Dunia banyak menawarkan kenikmatan…
Dunia menawarkan banyak jalan pintas untuk meraih kesuksesan…
Tetapi marilah kita renungkan… Jalan manakah yang kita pilih…???

Daniel C. Saputra


Jumat, 20 April 2012

KISAH INSPIRASI : SECANGKIR KOPI YANG MENDUNIA


INSPIRASI KUMBAYA
Disampaikan pada : SENIN, 23 APRIL 2012
DANIEL C. SAPUTRA

HOWARD SCHULTZ
KISAH SECANGKIR KOPI YANG MENDUNIA

Sobat… Apa yang akan Anda lakukan jika ide Anda ditolak dan dilecehkan, bahkan dianggap gila oleh 217 orang dari 242 yang diajak bicara…?
Menyerah…? Atau malah makin bergairah…?
Jika pilihan terakhir ini yang Anda lakukan, barangkali suatu saat, sebuah impian membuat bisnis kelas dunia bisa jadi milik Anda.

Yah, itulah kisah nyata yang dialami oleh Howard Schultz, orang yang dianggap paling berjasa dalam membesarkan kedai kopi Starbucks.

"Secangkir kopi satu setengah dolar…? Gila! Siapa yang mau…?”
“Ya ampun, apakah Anda kira ini akan berhasil…? Orang-orang Amerika tidak akan pernah mengeluarkan satu setengah dolar untuk kopi,"
Sobat… itulah sedikit dari sekian banyak cacian yang diterima Howard, saat menelurkan ide untuk mengubah konsep penjualan Starbucks.

Dalam buku otobiografinya yang ditulis bersama dengan Dori Jones Yang - Pour Your Heart Into It; Bagaimana Starbucks Membangun Sebuah Perusahaan Secangkir Demi Secangkir - Howard menceritakan bagaimana ia merintis "cangkir demi cangkir" dan menjadikan Starbucks sebagai kedai kopi dengan jaringan terbesar di seluruh dunia.

Sobat… Awalnya, Howard Schultz adalah seorang general manager di sebuah perusahaan bernama Hammarplast. Suatu kali, ia datang ke Starbucks yang pada awalnya hanyalah toko kecil pengecer biji - biji kopi yang sudah disangrai.
Toko ini dimiliki oleh duo Jerry Baldwin dan Gordon Bowker sebagai pendiri awal Starbucks. Duo tersebut memang dikenal sangat getol mempelajari tentang kopi yang berkualitas.
Melihat kegairahan mereka tentang kopi, Howard pun memutuskan bergabung dengan Starbucks, yang kala itu baru berusia 10 tahun. Ia pun segera bisa dekat dengan Jerry Baldwin. Sayang, hal itu kurang berlaku dengan Gordon Bowker dan Steve, seorang investor Starbucks baru. Meski begitu, Howard tetap berusaha beradaptasi dan mencoba mengenalkan berbagai ide pembaruan untuk membesarkan Starbucks.

Suatu ketika, Howard Schultz datang dengan ide cemerlang… Ia mendesak Jerry untuk mengubah Starbucks menjadi bar espresso dengan gaya Italia. Setelah perdebatan dan pertengkaran yang panjang, keduanya menemui jalan buntu. Jerry menolak karena meskipun idenya bagus, Starbucks sedang terjerumus dalam utang sehingga tidak akan mampu membiayai perubahan.

Howard pun lantas bertekad mendirikan perusahaan sendiri. Belajar dari Starbucks, ia tidak mau berutang dan memilih berjuang mencari investor. Dan, pilihan inilah yang kemudian membuatnya harus bekerja ekstra keras. Ditolak dan direndahkan menjadi bagian keseharian yang harus dihadapinya.

Tekad itu terwujud, dan bahkan dengan uang yang terkumpul dari usahanya, ia berhasil membeli Starbucks dari pendirinya. Namun, kerja keras itu tak berhenti dengan terbelinya Starbucks. Saat terjadi akuisisi, ia mendapati banyak karyawan yang curiga dan memandang sinis perubahan yang dibawanya. Tetapi, dengan sistem kekeluargaan, ia merangkul karyawan dan bahkan memberikan opsi saham sehingga sense of belonging karyawan makin tinggi.

Kini, dibantu dengan CEO yang diperbantukannya, Orin C Smith, Howard berhasil mengembangkan Starbucks hingga puluhan ribu cabang di seluruh dunia. Ia juga menekankan layanan dengan keramahan pada konsumen, dan di sisi lain, memperlakukan karyawan sebagai keluarga. Dengan cara itu, Howard terus berekspansi hingga terus menjadi kedai kopi terbesar.

Sobat… Howard Schultz adalah gambaran kegigihan seseorang dalam mewujudkan ide. Meski diremehkan pada awalnya, Howard tetap bertahan dan akhirnya membuktikan bahwa dengan tindakan nyata, semua ide bisa menjadi nyata. Kepedulian yang ditunjukkan dengan "memanusiakan" semua karyawannya juga telah membuatnya makin disegani sehingga mampu terus memperbesar usahanya.

Sobat… Berapa kali kita mendengar orang melecehkan kita… Pandangan yang sinis terhadap apa yang saat ini kita usahakan untuk meraih kesuksesan…

Sobat… Sukses, tidaklah tergantung dari apa kata orang…
Tetapi sukses tergantung dari diri kita sendiri…
Dengan ketekunan… Dengan Kerja Keras
Dengan Keyakinan bahwa Tuhan menyertai setiap langkah gerak kehidupan kita…



Selasa, 17 April 2012

KISAH INSPIRASI : SEGELAS SUSU


INSPIRASI KUMBAYA
Disampaikan pada : RABU, 18 APRIL 2012
DANIEL C. SAPUTRA

SEGELAS SUSU

Sobat… KASIH, adalah sebuah kata yang seringkali kita dengar…
KASIH… merupakan sesuatu yang luar biasa, tatkala kita dapat melakukannya… tatkala kita dapat mempraktekkannya dalam kehidupan kita…

Tidaklah mudah bagi kita untuk menjadi pelaku KASIH dalam hidup ini…
Yang seringkali terjadi adalah… KASIH sebagai PENGHIAS… sebagai PEMANIS bibir kita…

Sebuah kisah untuk kita renungkan…

Suatu hari ada seorang bocah miskin sedang berjualan dari rumah ke rumah untuk membiayai sekolahnya…
Ia merasa lapar dan haus, tapi sayangnya ia hanya mempunyai sedikit sekali uang…

Anak itu memutuskan untuk meminta makanan dari rumah terdekat…
Tetapi, saat seorang gadis muda membukakan pintu, ia kehilangan keberaniannya.
Akhirnya ia hanya meminta segelas air putih untuk menawarkan dahaga.
Gadis muda itu berpikir pastilah anak ini merasa lapar, maka dibawakannyalah segelas besar susu untuk anak tersebut.

Ia meminumnya perlahan, kemudian bertanya…, "Berapa saya berhutang kepada Anda…?"
Gadis muda itu mengatakan, "Kamu tidak berhutang apapun kepada saya, Ibuku mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk perbuatan baik yang kami lakukan…."
Anak itu menjawab, "Kalau begitu, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam."

Sobat, Saat anak kecil yang miskin itu meninggalkan rumah tersebut, dia bukan hanya merasa badannya lebih segar, tetapi keyakinannya pada Tuhan dan sesama manusia menjadi lebih kuat. Sebelumnya dia sudah merasa putus asa dan hampir menyerah…

Sobat… Tahun demi tahun berlalu.
Suatu hari wanita muda tersebut mengalami sakit parah. Dokter yang menanganinya merasa bingung dan akhirnya mengirim wanita itu ke kota besar untuk mendapatkan pertolongan spesialis…
Dr. Howard Kelly dipanggil untuk berkonsultasi.

Ketika ia mendengar nama kota tempat asal si pasien, Dr. Howard Kelly segera pergi ke kamar tempat dimana wanita tersebut dirawat…
Ia langsung mengenali dan memutuskan untuk melakukan hal terbaik yang bisa ia usahakan untuk menolongnya.

Sejak hari itu, ia memberikan perhatian khusus pada kasus ini...
Setelah melewati perjuangan panjang, peperanganpun dapat dimenangkan, wanita tersebut dapat dipulihkan kembali… dan Dr. Kelly dipanggil oleh pihak administrasi untuk menandatangani biaya yang harus dibayarkan oleh si wanita kepadanya…
Ia melihat kepada kuitansi tersebut, dan kemudian menuliskan sesuatu pada Kuintansi tersebut lalu di kirim oleh perawat ke kamar perawatan si wanita.

Sobat… Wanita tersebut merasa takut untuk membukanya, karena ia merasa yakin bahwa ia tidak akan mampu membayarnya…
Akhirnya dengan menguatkan hati, ia melihat ke kuintansi tersebut. Sebuah tulisan pada kuitansi telah menarik perhatiannya.

Ia membaca tulisan itu : "TELAH DI BAYAR PENUH DENGAN SATU GELAS SUSU." Tertanda, Dr. Howard Kelly.

Sobat… Air mata mengalir dari matanya saat hatinya yang bahagia mengucapkan doa dan pujian :
"Terima kasih Tuhan, kasihMu telah memancar melalui hati dan tangan manusia."
Sobat… Ternyata Dr. Howard Kelly adalah orang yang ditolong oleh wanita tersebut beberapa tahun yang lalu…

Sobat… Dapat kita bayangkan… sebuah tindakan yang mungkin kita anggap sepele pada awalnya, tetapi tindakan tersebut sangat membekas dalam ingatan Dr. Howard Kelly…
Wanita tersebut, mungkin dahulu menolong bocah miskin itu merupakan tindakan biasa, tindakan yang diajarkan oleh ibunya… dan saya yakin, saat itu wanita tersebut menolong bocah miskin itu dengan tidak mengharapkan balasan…

Bagaimana mungkin segelas susu dibalas dengan biaya rumah sakit yang sangat besar…???
Tetapi itulah KASIH
Marilah kita belajar untuk mengasihi sesama kita…
Meskipun berat, tetapi Tuhan yang akan memampukan dan menolong kita… asal kita mau dibentuk oleh Dia…!!!

Selamat mewujud nyatakan kasih…
Tuhan memberkati…

Daniel C. Saputra



Sabtu, 14 April 2012

KISAH INSPIRASI : KISAH HIDUP HEE AH LEE


INSPIRASI KUMBAYA
Disampaikan pada : SENIN, 16 APRIL 2012
DANIEL C. SAPUTRA

KISAH HIDUP HEE AH LEE
Don’t judge the book by it’s cover, jangan menilai sesuatu dari penampilan luarnya saja. Mungkin ini ungkapan yang tepat saat melihat sosok Hee Ah Lee. Betapa tidak, fisiknya jauh dari ukuran normal. Tangannya hanya punya empat jari berbentuk capit, sedangkan kakinya pun pendek sebatas ukuran lutut. Orang pasti akan kasihan melihat sosok wanita kelahiran Korea 22 tahun lalu ini.

Tapi, rasa kasihan ini akan segera berubah menjadi kekaguman jika melihat Hee Ah Lee memainkan piano. Bayangkan, nada-nada sulit musik klasik karya komponis kenamaan seperti Chopin, Beethoven, Mozart, bisa dimainkannya dengan sangat apik. Padahal, tidak ada not balok dari musik klasik itu yang khusus dibuat untuk dimainkan dengan hanya empat jari. Hee sendirilah, yang mengubah empat jarinya sehingga mampu menari di atas tuts-tuts piano dengan lincah, layaknya sepuluh jari orang normal. Dari awal belajar piano memang saya diperlakukan sebagai orang normal,”sebut Hee.

Terlahir dari seorang ibu bernama Woo Kap Sun, Hee sebenarnya sangat beruntung. Sebab, Woo yang tahu akan melahirkan bayi cacat dari awal menolak mentah-mentah anjuran beberapa orang dekatnya untuk menitipkan anaknya ke panti asuhan setelah lahir. Woo juga yang merawat, mendidik, dan mengajari Hee seperti orang normal lain. Woo bahkan menyebut anaknya itu sebagai anugerah Tuhan meski terlahir kurang sempurna. Ibunya itu juga yang kemudian dengan kesabaran ekstra mengajari Hee bermain piano sejak usia enam tahun.

Saat mulai main piano, Hee bahkan tidak bisa memegang pensil. Butuh waktu dan kerja keras, serta dilandasi keuletan yang luar biasa untuk melatih jari-jari Hee. Belum lagi untuk mengenalkan not balok pada Hee yang punya keterbelakangan mental. Awalnya, untuk menguasai sebuah lagu saja, dibutuhkan waktu sekitar satu tahun. Itu pun bisa dilakukan hanya dengan latihan intensif minimal sepuluh jam dalam sehari. Sungguh, gabungan cinta kasih seorang ibu ditambah ketekunan Hee sebagai anak, merupakan sebuah kekuatan yang mampu mengubah kekurangan dan keterbatasan menjadi kelebihan yang luar biasa. Hee menyebut, ibunyalah yang telah menggembleng dirinya agar tumbuh mandiri, percaya diri, dan bersemangat baja menghadapi hidup.

Dengan kemampuan yang diperoleh dari ketekunan dan keuletan berlatih itu, Hee kini telah berkeliling dunia. Ia menginspirasi orang dengan keyakinan bahwa tidak ada yang tak mungkin di dunia ini jika kita mau bekerja keras dan sungguh-sungguh berusaha mewujudkannya. Meski begitu, sebagai manusia biasa ia pun mengaku pernah mengalami patah semangat.

Bayangkan Anda makan satu jenis makanan terus menerus sampai bosan. Tapi, aku memakannya terus. Aku berlatih terus menerus,” sebut Hee tentang bagaimana menaklukkan kebosanannya.

Kini, sederet penghargaan atas keterampilan bermain piano telah diterimanya. Ia juga telah mempunyai album musik sendiri berjudul Hee-ah, Pianist with Four Finger. Dengan berbagai kelebihan yang diolah dari kekurangan itu lah, kini ia juga mempunyai kehendak lain yang mulia, “Aku akan berkeliling dunia, bermain piano dari sekolah ke sekolah untuk memberi motivasi kepada kaum muda bahwa mereka bisa melakukan apa pun kalau berusaha,” kata Hee.

Sungguh, sosok Hee Ah Lee adalah gambaran nyata keteladanan seseorang dengan ketekunan yang luar biasa. Hanya dengan keyakinan, keuletan, dan kerja keras disertai semangat pantang menyerah, seseorang dapat merubah nasibnya. Jika Hee yang kurang sempurna saja mampu, bagaimana dengan kita yang terlahir sempurna? Tinggal keyakinan dan tekad kuat disertai usaha sungguh-sungguh lah yang akan merubah kita.


Rabu, 11 April 2012

KISAH INSPIRASI : MEMBINGKAI ULANG


INSPIRASI KUMBAYA
Disampaikan pada : JUMAT, 13 APRIL 2012
DANIEL C. SAPUTRA

MEMBINGKAI ULANG…

Sebuah kisah untuk kita renungkan…

Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki…
Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur Dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu. Cuma ada satu masalah, ibu yg pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, Dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya. Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu : “Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan”
Ibu itu kemudian menutup matanya…

“Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?” Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yg murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya. Virginia Satir melanjutkan; “Itu artinya tidak Ada seorangpun di rumah ibu. Tak Ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi”. Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang.

Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya. “Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran disana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu”. Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb. “Sekarang bukalah mata ibu” Ibu itu membuka matanya “Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?” Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya. “Aku tahu maksud anda” ujar sang ibu, “Jika Kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif”.

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming) . Teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana Kita ‘membingkai ulang’ sudut pandang kita sehingga sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

Hal yang dapat membuat kita mengubag sudut pandang dari hal yang negatif menjadi hal yang positif adalah BERSYUKUR;
Sobat… Marilah kita bersyukur…

1.      Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena itu artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain

2.      Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV, karena itu artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.

3.      Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan

4.      Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, karena itu artinya saya bekerja Dan digaji tinggi

5.      Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan, karena itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman

6.      Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup makan

7.      Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu artinya saya masih mampu bekerja keras

8.      Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah, karena itu artinya masih ada kebebasan berpendapat

9.      Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya, karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup


KISAH INSPIRASI : HARGA SEBUAH BAJU


INSPIRASI KUMBAYA
Disampaikan pada : KAMIS, 12 APRIL 2012
DANIEL C. SAPUTRA

HARGA SEBUAH BAJU

Sobat…
Apakah yang menjadi pertimbangan kita didalam kita menghargai orang lain…???
… Apakah dari penampilannya…??? Apakah dari sesuatu yang dapat kita lihat dari kasat mata…???

Sobat…
Seringkali kita tertipu dari penampilan luar seseorang…
Sehingga kitapun menyesal di kemudian hari…

Sebuah kisah untuk kita renungkan…

Sobat… Ada seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang turun dari kereta api di kota Boston, Amerika Serikat…
Mereka berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University.

Mereka meminta ijin untuk bertemu dengan pimpinan…
Sobat… Sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung dan udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge.
“Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard”, kata sang pria itu dengan lembut…
“Beliau hari ini sibuk,” sahut sang Sekretaris cepat…
“Kami akan menunggu,” jawab sang Wanita…

Sobat… Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi…
Tetapi nyatanya tidak, mereka tetap saja menunggu...
Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada pemimpinnya.

“Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi,” katanya pada sang Pimpinan Harvard…
Sobat… Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka.
Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang diluar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul…

Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut…
Sang wanita berkata padanya, “Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini… Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini. Bolehkah…?” tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.

Sobat… Sang Pemimpin Harvard tersebut tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia tampak terkejut. “Nyonya,” katanya dengan kasar, “Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan.”

“Oh, bukan,” Sang wanita menjelaskan dengan cepat, “Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard.”
Sang Pemimpin Harvard memutar matanya…
Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, “Sebuah gedung…?! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung…?! Kalian perlu memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard.”

Sobat… Untuk beberapa saat sang wanita terdiam… Sang Pemimpin Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang…
Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan, ”…Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja…??”
Sobat… Suaminya mengangguk… Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan. Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, dan di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard.

Universitas tersebut adalah Stanford University, salah satu universitas favorit kelas atas di Amerika Serikat…

Sobat…
Marilah kita belajar, agar kita dapat menghargai orang – orang yang ada di sekeliling kita…

Daniel C. Saputra

INSPIRASI : BUTUH KESABARAN UNTUK MEMPEROLEH KEMENANGAN

INSPIRASI KUMBAYA
Disampaikan pada : RABU, 11 APRIL 2012
DANIEL C. SAPUTRA

BUTUH KESABARAN UNTUK MEMPEROLEH KEMENANGAN

Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran… “Ayah, ayah” kata sang anak…
“Ada apa?” tanya sang ayah…..
“Aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…

aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku capel, sangat capek …
aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lidahku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…
aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…

Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”,.. lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang…
Lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” … sang ayah hanya diam.

Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…
“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.

“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?”
” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”
” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”
” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah?...
” Nah, akhirnya kau mengerti”
” Mengerti apa? aku tidak mengerti”

” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar,… butuh kesabaran dalam bersikap baik,… butuh kesabaran dalam kujujuran,… butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi…

Bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangat indah..
Seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”

” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”
” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri…
” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar ”
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.

Senin, 09 April 2012

KISAH INSPIRASI : BERHENTI SEJENAK


INSPIRASI KUMBAYA
Disampaikan pada : SELASA, 10 APRIL 2012
DANIEL C. SAPUTRA

BERHENTI SEJENAK

Sobat…
Ditengah tuntutan jaman yang semakin hari semakin terasa berat… Dimana manusia dengan segala aktivitasnya dibuat semakin sibuk…

Sibuk untuk mewujud-nyatakan segala impiannya… Meraih apa yang menjadi harapan atau cita – citanya… Bahkan adapula yang sibuk untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidupnya…

Ironis… Tatkala manusia diibaratkan sebagai seekor kuda pacu yang terus berlari tanpa henti untuk mancapai garis finish…
Lebih ironis lagi… apabila kita tidak tahu, dimana garis finish itu berada…

Manusia seakan lupa…
Hidup yang penuh anugrah yang seharusnya kita dapat menikmatinya… Menjadi hidup yang dipenuhi dengan ambisi pribadi dan… Kita memperjuangkan untuk hal itu…

Bukan manusia yang mengendalikan segala sesuatu yang ada disekitarnya… termasuk harta… kekayaan dan ambisi… tetapi yang terjadi adalah sebaliknya… Kita dikendalikan oleh semua itu…
Kita lupa menikmati kehidupan… Bahkan kita lupa untuk bersyukur pada Tuhan…
Yang menganugrahkan semua berkat dalam hidup kita…

Sebuah kisah untuk kita renungkan…

Sobat… Ada seorang penyanyi terkenal…
Suatu saat ketika didatangi dan disanjung - sanjung oleh para pengagumnya, ia berkata dengan nada pahit…

Ketika aku masih muda, aku berusaha keras untuk mendaki puncak karierku…
Saat itu aku seperti layaknya seekor kuda yang sedang menempuh jalur perlombaan… tak ada sesuatu yang lain yang mampu menarik perhatiannya kecuali garis finish…

Melihatku yang sedemikian sibuk, nenekku memberikan nasihat kepadaku… “Cucuku, jangan berjalan terlalu cepat. Karena sepanjang jalanmu ada banyak pemandangan menarik…”

Namun aku tak pernah mendengarkan kata-katanya…
Dalam hatiku aku berpikir, bila seseorang telah melihat secara jelas arah perjalanannya, mengapa harus menyia-nyiakan waktu untuk sekedar berhenti sejenak…?
Dengan pikiran yang demikian, aku berlari dan terus berlari ke depan…
Tahun silih berganti dan aku memperoleh kedudukan, nama serta harta yang aku idam-idamkan sejak lama... Aku juga memiliki sebuah keluarga yang amat aku cintai.
Namun… Aku tak pernah merasa bahagia…!!!
Aku heran dan terus bertanya, di manakah letak kesalahannya sehingga aku tak bahagia…???

Sobat… Setelah diam cukup lama, penyanyi itu melanjutkan…
Suatu saat, kelompok musik kami ikut pementasan di luar daerah… Akulah penyanyi utamanya. Setelah selesai pementasan… Semua yang hadir bertepuk tangan bersorak-sorai tanpa henti…

Pementasan saat itu sangatlah berhasil.
Namun… saat orang sedang bersorak-sorai itulah aku dilanda kesedihan mendalam...
Seseorang memberikan telegram kepadaku yang dikirim oleh isteriku... Anak kami yang keempat baru saja dilahirkan…

Setiap kali anak-anakku dilahirkan aku selalu berada jauh dari isteriku, cuma dialah yang harus menanggung beban penderitaan seorang diri…
Aku tidak pernah melihat bagaimana anak-anakku mulai membuat langkah pertama…, belum pernah mendengar bagaimana mereka tertawa atau menangis…
Aku hanya mendengar semuanya itu dari cerita ibunya…

Kata-kata nenekku kini terngiang lagi di telingaku...
Sungguh, aku telah kehilangan banyak teman…, sudah lama aku tak pernah menyentuh buku-buku, dan serasa hampir seabad aku tak pernah menikmati indahnya bunga yang sedang mekar di taman atau hijaunya pohon-pohon serta merdunya kicau burung.
Aku terlampau sibuk…!!!

Sobat…
Seorang bijak berkata; “Kita tak dapat hidup hanya dengan berpikir tanpa bekerja. Namun hidup ini menjadi amat tak berarti bila kita bekerja seperti sebuah mesin yang bergerak tanpa henti.” Kita butuh waktu luang untuk menilai kembali… mengevaluasi apa yang telah kita hasilkan… apa yang telah kita kerjakan selama ini… dan bersyukur kepada Tuhan untuk setiap penyertaanNya, serta menentukan dan memastikan arah mana yang akan menjadi tujuan hidup kita…

Sobat…
Ketika berjalan, kita mengarah ke suatu tujuan tertentu…
Ketika berhenti kita memupuk tenaga baru untuk memulai perjanan kita kembali...

Sobat…
Hidup tak akan berarti tanpa kita bersyukur…
Apapun yang terjadi… PenyertaanNya sungguh sempurna untuk kita…
Marilah kita buka mata kita… Marilah kita syukuri untuk segala sesuatu yang telah Tuhan Anugrahkan dalam hidup kita… untuk keluarga… untuk teman – teman… sahabat… pekerjaan… dan tentunya masih sangat banyak lagi ketika kita menghitung segala berkat Tuhan dalam hidup kita…

Selamat Menikmati Hidup… Selamat Bersyukur…
Tuhan Yesus Memberkati

Daniel C. Saputra

Sabtu, 07 April 2012

KISAH INSPIRASI : THOMAS A. EDISON


INSPIRASI KUMBAYA
Disampaikan pada : SENIN, 09 APRIL 2012
DANIEL C. SAPUTRA

THOMAS ALFA EDISON

Sobat…
Bagi seorang ibu, siapa yang tidak gentar hatinya ketika mendengar anaknya tidak dapat mengikuti pelajaran di sekolahnya… dan dia mengetahui bahwa anaknya seringkali tertinggal dan orang lain menganggapnya tidak berbakat di dalam berbagai hal…???
Sedih… kecewa ataukah putus asa…???
Siang ini… kita akan belajar dari kehidupan seseorang yang demikian luar biasa, sehingga dia dapat dikatakan sebagai salah seorang yang berpengaruh di dunia.

Sobat… Orang ini sukses bukanlah karena segala fasilitas dan kenyamanan yang dimiliki… tetapi karena segala keterbatasannya, ia membuktikan bahwa untuk meraih sukses membutuhkan ketekunan… membutuhkan kedisiplinan… dan membutuhkan keyakinan…
Kita akan belajar dari seorang Thomas Alfa Edison…

Sobat…
Belajar dari kisah hidup Thomas Alfa Edison… tidaklah mudah bagi dia untuk menjadi orang yang berhasil… menjadi orang yang sukses…
Liku – liku perjalanan kehidupannya menjadikan kita mengerti dan menyadari bahwa diperlukan pengorbanan untuk melalui tahapan – tahapan dalam kehidupannya…

Ada beberapa hal menarik yang saya catat dalam kisah yang baru saja saya ceritakan, tetapi saya yakin masih banyak hal yang sangat mendetail yang tidak terungkap dalam cerita perjalanan menuju kesuksesan bagi Thomas Alfa Edison, yang didalamnya terdapat masalah dan tantangan kehidupan…

Hal yang pertama…
Sewaktu kecil ia hanya sempat mengikuti sekolah selama 3 bulan karena gurunya memperingatkan anak itu bahwa ia tidak bisa belajar di sekolah… Sehingga akhirnya Ibunya memutuskan untuk mengajarnya sendiri di rumah…
Hal ini dilakukan karena ketika di sekolah anak itu termasuk murid yang sering tertinggal dan ia dianggap sebagai murid yang tidak berbakat…
Sobat…
Kesabaran dan kasih sayang adalah kunci dari kehidupan Thomas Alfa Edison… tanpa adanya kesabaran dan kasih sayang yang diberikan ibunya kepada dia, bukan tidak mungkin kehidupannya akan dipenuhi dengan keputus – asaan, karena orang lain saat itu sudah menilai bahwa dirinya tidak berbakat, untuk mengikuti sekolah sekalipun… Tetapi kasih sayang dan kesabaran seorang ibu yang menjadikan Edison menjadi orang yang tangguh…

Hal yang kedua…
Untuk memenuhi kebutuhan percobaan - percobaannya, pada usia dua belas tahun ia bekerja sebagai penjual koran dan permen di atas kereta api yang beroperasi antara kota Port Huron dan Detroit….
Sobat …
Segala sesuatu yang ingin kita capai tentunya memerlukan pengorbanan untuk mendapatkannya. Tidak ada keberhasilan tanpa adanya pengorbanan… Edison memberikan contoh kepada kita, dia tidak malu berjualan koran dan permen di atas kereta api untuk mencukupi kebutuhannya…
Sobat Kumbaya… terkadang kita terlalu manja dengan kenikmatan yang ada di sekeliling kita, sehingga ketika kita harus melalukan pekerjaan yang berat… apalagi yang tidak sesuai dengan keinginan kita, maka kitapun menjadi putus asa, dan menggeserkan tujuan kita mula – mula…

Hal yang ketiga…
Tahun 1861 terjadi perang saudara antara negara-negara bagian utara dan selatan, dia hampir kehilangan pendengarannya akibat kecelakaan. Tetapi dia tidak menganggapnya sebagai cacat malah menganggapnya sebagai keuntungan karena ia banyak memiliki waktu untuk berpikir daripada untuk mendengarkan pembicaraan kosong.
Sobat…
Berfikir positif ketika situasi dan keadaan yang buruk, itu akan menjadikan lecutan semangat yang luar biasa untuk kita… Ketika kita mengalami keadaan yang buruk, tetapi kita terus memanjakan diri kita dengan pemikiran – pemikiran yang negative… itu akan semakin melemahkan diri kita dan kita akan menjadi orang yang putus asa…
Dapatkah kita selalu bersyukur untuk setiap kejadian yang menimpa terhadap diri kita, meskipun itu adalah kejadian yang paling buruk yang kita alami…???

Dan hal yang keempat…
Tahun 1877 sampai dengan tahun 1879 ketika ia melakukan percobaan – percobaan untuk menemukan lampu pijar… tercatat, total ada sekitar 6000 bahan yang dicobanya. Dengan demikian dipastikan dia melakukan percobaan lebih dari 6000 kali…

Sobat…
Sudah berapa kalikah kita mencoba untuk melakukan sesuatu untuk mencapai cita – cita…??? Satu kali… dua kali… atau…
Thomas Alfa Edison melakukannya lebih dari 6.000 kali, kesemuanya berakhir dengan kegagalan dan hanya satu kali dia berhasil… itu adalah sesuatu yang luar biasa… sikap mental yang tidak mengenal menyerah… tidak mengenal putus asa… menjadikan dia menjadi orang yang sukses…

Jangan – jangan baru satu kali… dua kali… kita mencoba dan kegagalan itu menjumpai diri kita, kita lantas menjadi putus asa…???


Sobat … manusia memiliki cita – cita… harapan… atau segala sesuatu yang ingin dicapai dalam hidupnya… Tuhan menciptakan manusia dengan akal budi… pikiran… dan berbagai talenta yang manusia miliki…
Dengan dasar keyakinan bahwa segala sesuatu tidak ada yang mustahil… dan tentunya yang harus kita garis bawahi adalah bahwa segala sesuatu itu tidak ada yang mudah untuk kita dapatkan… terlebih bahwa segala sesuatu tidak ada yang instant untuk kita dapatkan. Semua di dalam kehidupan kita memerlukan proses yang terkadang kita harus melewati jalan – jalan yang terjal… Pertanyaannya sekarang adalah… di dalam kita mengejar cita – cita kita sudahkah kita tekun… disiplin… dan tidak putus asa…???

Tetap semangat jalani kehidupan ini…
With Love,

Daniel C. Saputra