Senin, 13 Februari 2012

CINTA TAK PERNAH SALAH


Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Menyambut hari kasih sayang, dimana kita diingatkan kembali akan pentingnya cinta di dalam hidup kita…
Tuhan menganugrahkan kepada kita kasih, kiranya kasih itu ada dan nyata di dalam kehidupan kita…
Kiranya dengan beberapa kisah yang saya bagikan, dapat membuat kita semakin menghargai dan mengasihi orang – orang yang ada di sekeliling kita…

CINTA TAK PERNAH SALAH…
Cinta tidak buta,
Tetapi kitalah yang membutakannya,

Bagi anak muda, seringkali kita menyalahkan cinta, apabila kita mengalami kegagalan… kekecewaan… sakit hati…
Seringkali pula, kita tidak menyadari bahwa bukanlah cinta yang salah dibalik dukacita yang kita alami… tetapi yang salah adalah diri kita, yang tidak dapat menempatkan dan mengaplikasikan cinta itu dengan benar…

Cinta tidak pernah salah… manusia itu sendiri yang membuat kesalahan dalam mengartikan dan menerapkan cinta dalam kehidupannya…
Egois, adalah kata yang tepat bagi manusia untuk menghancurkan makna cinta yang sesungguhnya…
Rasa ingin memiliki… Ingin menguasai… Ingin mendapatkan sesuatu yang lebih (padahal ia sudah mendapatkan yang terbaik)

Sebuah kisah yang patut kita renungkan…

Alkisah ada seorang wanita cantik yang sangat baik hati, tulus, ramah dan menarik, sebut saja namanya Jane… Tapi di balik semua kelebihannya itu ada kekurangannya yang membuat dia dia jauhi… yaitu matanya buta (Tidak bisa melihat).
Semua laki-laki tidak ada yang ingin mendekatinya, bahkan tak ada seorangpun yang mau berteman dengannya…
Tentu saja karena hal itu membuat Jane sangat sedih dan hampir putus asa.

Tetapi di antara semua orang-orang yang menjauhi Jane, Ada seorang Pria bernama Jimmy, Ia sama sekali tidak Menjauhi Jane, bahkan Jim menyatakan Bahwa ia sangat sayang dengan Jane, walaupun Jane tak bisa melihat ataupun semua kekurangan yang Jane miliki.
Memang Jimmy juga bukanlah Pria yang Tampan dan Gagah, dan juga Jimmy mempunyai kekurangan lain seperti wajahnya yang Jelek dan sifatnya yang agak terbelakang. Tetapi Jimmy tak pernah merasa malu dan bahkan tak pernah mengeluh saat bersanding dengan Jane…
Jimmy selalu mencemoh setiap orang yang mengolok-olok Jane dan bahkan Jimmy sering kali Berkelahi dan di keroyok segerombolan Pria yang benci dirinya dan Jane karena Jane di anggap Manusia Cacat yang tak pantas berada di kampusnya.

Cinta Jimmy pada Jane sangat tulus sehingga orang tua Jane pun sangat terharu dan terkesan dengan kesetiaan dan ketulusan Jimmy...
Upaya orang tua Jane untuk menyembuhkan kebutaannya selalu tidak berjalan lancar. Tidak ada retina mata yang pas untuk mata Jane… Walaupun Orang Tua Jane akan memberi Hadiah Uang yang banyak untuk penyumbang mata bagi Jane, namun hasilny Nihil karena tidak ada yang cocok…
Mendengar hal itu semua tentu membuat Jane sangat sedih tapi kesedihan Jane Terkikis perlahan berkat kehadiran Jimmy yang selalu setia menemani dan menghibur Jane,

Waktu Telah berlalu beberapa Tahun, Namun Jimmy tetap setia dan semakin cinta dengan Jane, begitupun Jane. Hari-hari Jane yang dulu sangat tidak bearti sekarang lebih berwarna dan ceria berkat Jimmy…
Semua orang takjub akan ketulusan cinta Jimmy pada Jane…

Hingga pada suatu Hari, Jane merasakan Keanehan pada Jimmy.
Jane pun menjadi sangat sedih… Tapi tak lama kemudian datang lah berita yang sangat baik untuk Jane. Telah ditemukan mata yang cocok untuk operasi mata Jane, Orang yang Menyumbangkan mata nya tidak diketahui identitasnya…
Akhirnya Operasi untuk menyembuhkan Mata Jane pun berlangsung dengan segera.
Puji Tuhan, Operasi Jane berjalan Lancar… Matanya dapat lagi melihat dan dia pun dapat bercermin melihat dirinya yang benar-benar cantik dan sempurna dalam kondisi sekarang ini…
Sungguh Luar biasa Perasaan senang Jane saat ini. langsung saja Jane berniat mendatangi Jimmy untuk memberinya kejutan karena matanya sudah sembuh dan ingin sekali melihat Jimmy yang selama ini menjadi malaikat bagi Jane…
Namun apa daya, Jimmy benar-benar menghilang, orang tuanya pun tak ada yang tahu kemana Jimmy dan kegiatan apa yang dia lakukan…
Mendengar hal itu tentu saja Jane sangat bingung. tetapi Kebingungan dan kepanikan Jane mereda dengan cepat karena sekarang ia mendapatkan teman-teman baru...
Sekelompok pemuda dan gadis-gadis cantik yang dulu mengolok-oloknya sekarang mengajaknya bergabung dan Bermain / jalan-jalan bersama.

Tentu saja Jane sangat senang karena untuk pertama kalinya dirinya merasa di terima oleh sekelompok orang… Hari-hari dijalani Jane dengan penuh kesenangan, tapi Jane sama sekali seperti cuek dengan keadaan Jimmy, karena saking Senangnya mungkin ia Lupa / sengaja Lupa.
Teman-teman Jane yang baru pun benar-benar keterlaluan, mereka terus menerus menghasut Jane untuk meninggalkan Jimmy, Karena memang Jimmy Sangatlah jelek dan Aneh… Sudah tak pantas lagi untuk bersanding dengan Jane yang sempurna.
Salah satu dari teman-temannya itu Bernama Tom memang berniat tidak baik pada Jane. Dengan Ketampanan dan Kegagahannya Tom ingin merebut hati Jane dan selalu menghasut untuk benar-benar meninggalkan Jimmy… Tapi benar-benar hal yang tak terduga terjadi, seakan Mata Hati Jane telah buta…
Dia benar-benar merespon Tom, pria yang baru ia kenal. Seakan-akan seperti Jane telah amnesia dengan semua ketulusan Jimmy yang telah menemaninya Selama ia Buta…
Mata Hati Jane memang sudah benar-benar tertutup saat itu. Bahkan Sekarang pun Jane sudah mulai tidak mencari-cari dan memikirkan keberadaan Jimmy yang misterius…
Sekarang Jane sudah sibuk menjalani hidupny bersama Tom...

Akhirnya pada suatu hari dimana ini adalah hari yang akan menjadi Pukulan terberat dalam Hidup Jane.
Jane mendapat kabar Bahwa Jimmy ada di sebuah Rumah Sakit...
Mendengar hal itu Jane tentu saja Kaget dan langsung menghampiri Jimmy tanpa sepengetahuan Tom. Setelah didapati Jimmy sedang Kritis dan terlihat aneh pada Matanya Jane langsung Panik bukan main dan mencari-cari dokter untuk informasi keadaan Jimmy sekarang...
Sungguh Kaget bagai Tersambar petir hati Jane mendengar Penjelasan Dokter…
Ternyata Orang yang telah mendonorkan Mata untuk Jane adalah JIMMY…!!!
Air mata pun mengucur deras di mata Jane menyesali apa yang telah ia lakukan untuk membalas kebaikan dan ketulusan Jimmy selama ini…
Dokter pun menjelaskan kenapa Jimmy bisa kritis karena Pada saat beberapa hari setelah selesai mengoperasikan mata Jimmy kepada Jane, sang Dokter berniat mengantarkan Jimmy untuk menemui Jane yang telah sembuh dan ingin menjelaskan bahwa Jimmy lah sang Pendonor tsb…
Tapi Dokter pun kaget bukan main mendapati Jane Sedang asyik bermesraan dengan Tom… Mendengar hal itu pun Jimmy seperti lepas kendali dan menggila, karena matanya yang telah didonorkan untuk Jane Maka Jimmy yang tidak bisa melihat saai itu kehilangan kendali berlari-larian karena saking kecewanya kepada Jane dan akhirnya Malang menimpa Jimmy, ia tertabrak Sebuah Mobil yang melaju cukup kencang, sehingga Jimmy pun menjadi Kritis sekarang ini karena kecelakaan yang cukup parah.

Jane mendengar Hal itu langsung semakin histeris Berteriak-teriak memanggil Jimmy dan meminta Maaf. namun hal itu sudah terlambat, Dokter menegaskan nyawa Jimmy sepertinya sudah tidak dapat di tolong lagi, Hanya tinggal menunggu Waktu…
Namun Dokter memberikan Sepucuk Surat untuk Jane dan mengatakan bahwa inilah yang ia Tulis dan yang ingin dia berikan untukmu Jane setelah operasi selesai. Dengan penuh air mata dan masi terisak-isak Jane membuka surat itu dan Membaca surat Jimmy untuk yang pertama kali dan untuk yang terakhir kalinya.

"Dear Jane, Sebelumnya aku minta Maaf karena aku menghilang beberapa hari tanpa mengabari kamu, tapi kamu tenang saja, aku melakukan itu karena aku ingin memberikan kejutan yang luar biasa untukmu
aku telah periksakan mataku ke dokter dan ternyata mataku cocok untuk di donorkan kepadamu, dan aku pun menjalani Operasi pengambilan retina Mataku tanpa sepengetahuan kamu Jane. Aku sudah Puas melihat keindahan pada dunia ini sampai umurku sekarang, aku juga ingin kamu dapat melihat keindahan dunia ini Jane. Aku dengan Tulus mendonorkan mataku agar kamu dapat lebih semangat menjalani hidupmu dan
semua ini karena aku benar2 Cinta padamu Jane. I Love u Jane dan apapun akan kulakukan untuk kebahagiaanmu. From : Jimmy"

Selepas membaca surat itu Jane tak kuasa dan Langsung tak sadarkan diri terjatuh.
Akhirnya Jimmy pun meninggal karena keadaannya yang benar-benar tak bisa ditolong lagi.
Jane pun menjadi Depresi tingkat tinggi dan sempat di bawa ke RSJ karena sering berupaya melakukan tindakan Bunuh Diri…

Sobat…
Ketika kita mengharapkan sesuatu dari apa yang telah kita perbuat, seringkali kita akan kecewa… Karena kita tidak mendapatkan apa yang kita harapkan…

Seringkali kita lupa bahkan dibutakan, bahwa disekeliling kita ada orang – orang yang mengasihi kita… Tetapi, apa balasan kita… kita membuat mereka sakit hati… kita menancapkan akar kepahitan di dalam hati orang – orang yang kita kasihi…

Sobat…
Valentine tidaklah hanya untuk pasangan yang sedang dimabuk asmara…
Bagaimana kita menerapkan kasih sayang itu kepada keluarga kita…
Sebuah kisah, yang kiranya ini dapat mengispirasi kita…

KISAH DI MUSIM DINGIN

Sobat, sering kali kita tertalu cepat menghakimi atau menghukum orang lain tanpa tahu fakta sebenarnya, hanya karena tidak sesuai dengan persepsi atau rencana kita sehingga justru lebih sering lagi kita menyakiti orangorang yang kita cintai.

Kita memang pertu terus belajar sebetum terlambat, salah satunya dari kisah di bawah ml:
Kisah di musim dingin (true story, seperti temuat dalam Xia Wen Pao, 2007)

Siu Lan, seorang janda miskin memiliki seorang putri kecil berumur 7 tahun yang bernama Lie Mei. Kemiskinan memaksanya untuk membuat sendiri kue-kue dan menjajakannya di pasar untuk biaya hidup berdua…
Hidup penuh kekurangan membuat Lie Mei tidak pernah bermanja-manja pada ibunya, seperti anak kecil lain.

Suatu ketika dimusim dingin, saat selesai membuat kue, Siu Lan melihat keranjang penjaja kuenya sudah rusak berat. Dia berpesan agar Lie Mei menunggu di rumah karena dia akan membeti keranjang kue yang baru…
Sobat, Pulang dari membeli keranjang kue, Siu Lan menemukan pintu rumah tidak terkunci dan Lie Mei tidak ada di rumah…
Maka marahlah Siu Lan... Dia berfikir, Putrinya benar-benar tidak tahu diri, sudah hidup susah masih juga pergi bermain dengan teman-temannya… Lie Mei tidak menunggu rumah seperti pesannya.

Sobat… Siu Lan menyusun kue kedalam keranjang, dan pergi keluar rumah untuk menjajakannya.
Dinginnya saliju yang memenuhi jalan tidak menyurutkan niatnya untuk menjual kue…
Bagaimana lagi…? Mereka harus dapat uang untuk makan.
Sebagai hukuman bagi Lie Mei, putrinya, pintu rumah dikunci Siu Lan dari luar agar Lie Mei tidak bisa pulang. Putri kecil itu harus diberi pelajaran, pikirnya geram. Lie Mei sudah berani kurang ajar.

Sobat… Sepulang dari menjajakan kue, Siu Lan menemukan Lie Mei, gadis kecil itu tergetetak di depan pintu...
Siu Lan berlari memeluk Lie Mei yang membeku dan sudah tidak bernyawa.
Siu Lan berteriak membelah kebekuan salju dan menangis meraung-raung, tapi Lie Mei tetap tidak bergerak…
Dengan segera, Siu Lan membopong Lie Mei masuk ke rumah… Siu Lan menggoncang – goncangkan tubuh beku putri kecilnya sambil meneriakkan nama Lie Mei… namun tetap saja putri kecil itu tidak berubah… tetap terbujur kaku…

Namun tiba – tiba, tatkala Siu Lan menggincang – goncangkan tubuh Lie Mei… jatuh sebuah bungkusan kecil dari tangan Lie Mei.
Lalu Siu Lan mengambil bungkusan kecil itu, dia membukanya… Isinya sebungkus kecit biskuit yang terbungkus kertas usang. Siu Lan mengamati tulisan pada kertas usang itu adatah tulisan Lie Mei yang berantakan namun tetap terbaca…

“Hi hi hi . mama pasti lupa. Ini adalah hari istimewa buat mama. Aku membelikan biskuit kecil ini untuk hadiah buat mama karena uangku tidak cukup untuk membeli biskuit dengan ukuran besar. Hi...hi...hi.. mama setamat ulang tahun, aku menyayangi mama.”

Sobat… lngatlah, jangan tertalu cepat menilai seseorang berdasarkan persepsi kita, karena persepsi kita  belum tentu benar adanya…
Janganlah penyesalan itu datang terlambat…

AKU INGIN MAMA KEMBALI

Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki-laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa…
Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat… maka merekapun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya, karena Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China.
Tepatnya 27 Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.

Mengikuti kisahZhang Da di televisi, membuat saya terinspirasi dan ingin menceritakan cerita ini untuk melihat semangatnya yang luar biasa.
Zhang Da merupakan sosok yang sangat istimewa dan luar biasa karena ia termasuk 10 orang yang
paling luar biasa di antara 1,4 milyar manusia. Atau lebih tepatnya ia adalah yang terbaik diantara 140 juta manusia.

Tetapi jika kita melihat apa yang dilakukannya dimulai ketika ia berumur 10 tahun dan terus dia lakukan sampai sekarang ketika ia berumur 15 tahun, dan satu - satunya anak diantara 10 orang yang luarbiasa tersebut maka bisa dikatakan bahwa Zhang Da yang paling luar biasa di antara 1,4 milyar penduduk China.

Pada waktu tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan.
Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat… Ia harus berangkat sekolah dan membiayai sekolahnya sendiri, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia…

Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung
jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah… Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.

Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil… Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah - buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya.
Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan.
Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu - batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras, membeli obat-obatan untuk papanya dan untuk membiayai kehidupan dirinya dan papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat.

Zhang Da sejak umur10 tahun, sudah mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih dan Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari…

Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi/suntikan kepada pasiennya.

Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi, dia adalah Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang
dilakukannya adalah perbuatan nekad, Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Dan Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih
kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.

Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, “Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai
kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!”
Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-
apa. MC pun berkata lagi kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu” Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, “Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!” demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.

Banyak pemirsa dan pengunjung acara tersebut menitikkan air mata karena terharu, mereka tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya.
Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat
katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya.

Sungguh mereka (pemirsa dan pengunjung acara tersebut) tidak mengerti apa yang menjadi permohonan Zhang Da, tapi kita semua tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya.
Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.

Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da dalam mensiasati kesulitan hidup ini. Tapi setiap kita pastinya telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan yg istimewa untuk menjalani ujian di dunia. Sehebat apapun ujian yg dihadapi pasti ada jalan keluarnya…ditiap - tiap kesulitan ada kemudahan dan Tuhan tidak akan menimpakan kesulitan diluar kemampuan umat-Nya. Jadi janganlah menyerah dengan keadaan, jika sekarang sedang kurang beruntung, sedang mengalami
kekalahan…. bangkitlah! karena sesungguhnya kemenangan akan diberikan kepada siapa saja yg telah berusaha sekuat kemampuannya.

Happy Valentines Day
With Love,
Daniel Saputra