Selasa, 31 Desember 2013

Catatan Akhir Tahun



Catatan Akhir Tahun
Menyibak Lembaran Lama & Melangkah Pasti di Halaman Baru
oleh : Daniel Saputra

Tidak terasa kita akan segera mengakhiri dan menutup lembaran tahun 2013 dan akan membuka lembaran yang baru di tahun 2014.
Saya yakin & percaya bahwa banyak hal yang telah terjadi dalam hidup kita, baik itu yang kita inginkan atau yang tidak kita inginkan.
Tetapi di awal catatan ini saya katakan, bahwa semua yang telah terjadi dalam hidup kita, semuanya atas seijin Tuhan !!
Kita tidak dapat memilih bagian mana yang kita inginkan terjadi dan membuang bagian yang tidak berkenan di hati kita, karena semua itu merupakan satu kesatuan yang didalamnya Sang Pemilik Kehidupan memiliki rencana untuk hidup kita.

Ketika kita merenungkan dan menyibak kembali lembaran demi lembaran yang terjadi dalam hidup kita selama setahun ini, saya yakin dan percaya ketika kita masih ada sampai saat ini, dimana kita dapat “tegak berdiri” semuanya bukan karena kekuatan, kekayaan, kepandaian ataupun karena segala atribut yang melekat dalam diri kita, tetapi semuanya karena DIA.

Saat ini saya mengajak sobat semua untuk mengingat kembali kejadian – kejadian yang telah kita alami sepanjang tahun ini...
Mungkin ada saat dimana kita diijinkan berada dalam kesedihan dan kita menganggap bahwa kita berada dalam lembah kekelaman, dimana mungkin kegagalan, dukacita, hati yang hancur dan semua yang tidak kita kehendaki yang pernah kita alami.
Tetapi ada saat dimana kita diijinkan mengalami sukacita. Keberhasilan, cita – cita yang tercapai dan banyak hal yang menjadi alasan bagi kita untuk bersukacita...

Sobat, semua orang pasti akan mengalami dua hal yang kontradiktif tersebut !! Dimana melalui kejadian – kerjadian tersebut ada maksud dan rencana Tuhan untuk kehidupan kita, walaupun kita berada dalam lembah air mata & dalam situasi terburuk sekalipun, Dia tidak akan pernah sekalipun meninggalkan kita. Pemazmur berkata : “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;”

Sobat, Pemazmur mengalami sendiri hubungan yang indah bersama dengan Tuhan. Tatkala dia masih menjadi gembala dia harus menghadapi bahaya yang setiap saat dapat mengancam nyawanya, tetapi Mazmur 23 menginspirasi kita, betapa tenangnya dia menghadapi semua masalah, tantangan & mara bahaya. Saya yakin ketika dia harus menghadapi raksasa goliath, secara kasat mata orang menganggap & memprediksi dia akan kalah, tetapi satu kunci dari Daud bagaimana dia bisa menang atas goliath yaitu dia memandang bahwa Tuhan lebih besar dari musuhnya. Dia memandang bahwa Tuhan lebih besar dari apapun juga masalah & persoalan yang kita hadapi.

Sobat, sebelum kita menutup lembaran tahun ini, saya mengajak kita semua untuk membereskan apa saya yang perlu kita bereskan, sehingga ketika kita melangkah di tahun yang baru, kita tidak memiliki ganjalan yang kita simpan dan yang akan menghambat langkah kita.

Hal pertama yang harus kita lakukan dan merupakan kunci untuk menutup lembaran tahun ini adalah bersyukur !!
Dengan mensyukuri setiap kejadian yang telah kita alami berarti kita menerima & berterima kasih kepada Tuhan yang sudah merancangkan & memelihara hidup kita sampai saat ini.
Sobat, apapun yang terjadi dalam hidup kita, entah itu hal yang berkenan ataupun tidak berkenan kiranya kita mau menerima dan memahami bahwa hidup dalam rancangan & pemeliharaan Tuhan itu sungguh sangat indah !!

Sobat ada sebuah kalimat yang luar biasa dan saya mengajak kita semua untuk merenungkannya, “Dalam sebuah karya yang indah kita memerlukan benang – benang berwarna hitam & gelap untuk menyempurnakan rajutan dari benang – benang berwarna cerah.”
Jujur, seringkali kita menginginkan sukacita senantiasa ada dalam hidup kita yang diibaratkan sebagai benang – benang berwarna cerah, tetapi hidup kita tidak akan indah apabila tidak diwarnai dengan benang – benang yang berwarna gelap atau hitam.
Sobat... Tanpa kita tidak mengalami dukacita maka kita tidak akan dapat membedakan tatkala sukacita itu menghampiri hidup kita. Tanpa adanya tetesan air mata, maka kita tidak akan tahu rasanya kegembiraan dan kita tidak dapat mensyukurinya.

Hal selanjutnya adalah marilah kita bereskan hubungan kita dengan orang – orang yang kita kasihi dan yang mengasihi kita. Sobat, mungkin ada “riak – riak” yang menghambat hadirnya damai sejahtera dalam hidup kita.
    Sobat, ketika kita melangkah dengan damai sejahtera, saling bergandeng tangan, saling mendukung & menguatkan, kita akan memiliki energi yang membuat langkah kita menjadi langkah yang berkualitas, dan semua itu tidak mungkin terjadi apabila kita masih memiliki “sesuatu” yang tidak beres dengan orang – orang yang ada di sekeliling kita.

Sobat, seperti biasa menjelang pergantian tahun entah itu melalui acara infotainment di televisi, surat kabar ataupun berbagai media pasti ramai dengan ramalan – ramalan yang diberikan oleh orang yang mengaku diberikan pengelihatan, dan saya yakin banyak dari kita yang sangat tertarik dengan acara tersebut bahkan dijadikan “patokan” untuk menjalani kehidupan di tahun yang baru. Tidak jarang diantara kita yang memang sengaja untuk meramalkan nasib bahkan berusaha untuk mengubah nasib yang buruk menjadi nasib baik yang sesuai dengan keinginan kita.

Sobat, mungkin kita gentar dengan apa yang menjadi ramalan – ramalan tersebut, yang sebagian besar adalah ramalan – ramalan jelek tentang kehidupan kita. (kalau tidak meramalkan jelek, pastilah orang yang meramal tersebut akan rugi, karena mereka tidak akan mendapatkan pasien..!! Dengan meramal jelek pastilah mereka akan dikunjungi banyak orang untuk mengubah nasib..!!).

Kehidupan semakin sulit, itu harus kita akui. Kondisi yang tidak kondusif tentang perekonomian, kasus kriminal yang semakin tinggi ditambah tahun 2014 negara kita akan menyelenggarakan pesta demokrasi. Beribu tanya tentang bagaimana kelanjutan kehidupan berbangsa, bahkan tentang kehidupan pribadi kita sendiri yang masih menjadi misteri...
Sobat, masih adakah ruang bagi kita untuk memunculkan optimisme terhadap kehidupan ini...??
Kalau kita berfikir realistis dengan nalar kita jawabannya adalah tidak ada !! Tetapi dibalik kegelapan yang ada dihadapan kita pasti ada secercah cahaya yang menjadi pengharapan untuk kita. Yang harus kita ketahui adalah bahwa Tuhan Sang Pemilik Kehidupan yang merancangkan hidup kita tidak bisa kita batasi oleh nalar kita tatkala berkarya dalam hidup kita.
1 Korintus 2 : 9 Tetapi seperti ada tertulis “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”

Sobat apabila kita ingin mendapatkan kehidupan yang indah, kunci utama yang harus kita lakukan adalah Mengasihi Tuhan !!
Matius 22 : 37 Jawab Yesus kepadanya : “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Sobat, orang yang mengasihi Tuhan hidupnya akan memuliakan Tuhan, orang yang mengasihi Tuhan dia tidak mau mengecewakan Tuhan dengan melakukan hal – hal yang tidak berkenan padaNya.

Sobat, hidup semakin sulit dimana banyak orang melakukan jalan pintas untuk mendapatkan kesuksesan dengan cara yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Pertanyaannya adalah dengan melakukan jalan pintas saja sulit, apalagi kita berlaku jujur sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan.
Sobat, yang harus kita ingat adalah bahwa Tuhan tidak pernah berjanji untuk membuat jalan hidup kita mulus, tetapi Dia berjanji untuk selalu memberikan kekuatan kepada kita yang berusaha, berharap dan berserah kepadaNya.
Filipi 4 : 13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Sobat, Tuhan sudah merancangkan hidup kita sedemikian rupa dan marilah kita hidup di dalam rancanganNya.
Yeremia 29 : 11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan – rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Sobat, saat ini kita mungkin mengalami hal yang sama dari orang – orang yang dibuang di Babel (seperti konteks dari Yeremia 29) tetapi ketika Tuhan mengijinkan hal itu terjadi, Tuhan tidak akan pernah tinggal diam. Ada maksud & rencana Tuhan yang begitu besar terhadap kehidupan kita, karena didalam setiap kesulitan & masalah yang kita hadapi, kuasaNya akan sempurna untuk kehidupan kita & Dia akan memberikan kepada kita hari depan yang penuh harapan.

Sobat, sebagai penutup dalam catatan saya, ketika kita hidup berkenan di hadapan Tuhan, Dia tidak akan pernah membiarkan kita berjalan seorang diri untuk menghadapi setiap tantangan dalam hidup ini, Dia akan senantiasa menyertai perjalanan hidup kita sampai kapanpun
Matius 7 : 7 “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Sebelum saya mengakhiri tulisan saya, ada sebuah kisah yang kiranya dapat menjadi inspirasi kita menyabut hadirnya tahun baru 2014. Sebuah kisah dari seorang yang bernama William Colgate.

Sobat… Colgate adalah nama sebuah perusahaan…!!!
Namun jika mendengar nama itu, kita dan kebanyakan orang Amerika pasti akan langsung berpikir tentang pasta gigi…
Tetapi, jika mereka tahu sejarah orang dibalik nama itu… mereka, mungkin akan berpikir tentang penyertaan Tuhan, yang memberikan kesuksesan kepadanya.

Sobat… William Colgate lahir pada tanggal 25 januari 1783 di kota Kent, Inggris.
Ayahnya bernama Robert adalah seorang petani yang dikenal sebagai intelektual yang berani dan memiliki pemikiran politik yang tajam.
Pada suatu hari, karena ia mendukung kemerdekaan negara koloni Inggris, Robert mendapat ancaman dari pihak penguasa. Namun, Tuhan campur tangan dengan mengirim seorang di tengah malam buta untuk memperingati keluarga Colgate…
Dengan segera mereka meninggalkan negara Inggris… Pembawa pesan itu mengatakan, jika saja mereka tetap di Inggris kemungkinan besar pasti dihukum penjara atau bahkan dihukum mati… Tapi apa yang buruk menurut dunia, Tuhan mengubahnya menjadi sebuah kebaikan.

Sobat…Keluarga Colgate naik kapal pada bulan maret 1798 dan berlayar menuju Amerika… Mereka menetap di sebuah perkebunan di Hartford Co., Kota Maryland.
Disana Ayah William bekerja sama dengan Ralph Maher untuk memulai usaha pembuatan sabun dan lilin… William membantu kedua orang itu dan belajar dengan cepat.
Tetapi… kenyataan berkata lain. Meski sudah bekerja keras, kerja sama itu gagal di tengah jalan. Robert Colgate kembali ke perkebunan dan William memutuskan untuk memulai usahanya sendiri. Setahun kemudian ia kekurangan modal, dan William Colgate harus menutup usahanya.
Sobat… Meski gagal dua kali, William tidak menyerah. Ia mendapatkan pelajaran berharga. Ia percaya, Tuhan akan mengarahkan langkah Anda, Jika Anda mau mencariNya dan menyerahkan bisnis anda kedalam rencanaNya, meski ada kegagalan.
Seorang temannya yang bekerja di sebuah kanal kapal menasihati Colgate,
"Berikan hatimu bagi Tuhan. Berilah kepada Tuhan apa yang menjadi milikNya… Buatlah sabun dengan jujur… Berikan persembahanmu dengan jujur... dan seseorang akan menjadi pembuat sabun ternama di New York. Orang itu mungkin saja kamu…"

Sobat… Pada tahun 1804, COlgate dipekerjakan oleh sebuah perusahaan pembuat sabun sebagai pegawai magang. Pengamatan Colgate sangat tajam dan teliti…
Colgate percaya bahwa perusahaan itu telah salah kelola, dan ternyata ia benar. Perusahaan itu akhirnya tutup pada tahun 1806, tapi reputasi dan ambisi Colgate memampukannya untuk menghubungi pada penyalur di kota lain dan ia memulai merintis usahanya kembali…
Dan mujizat terjadi. William Colgate dan perusahaannya itu sudah berhasil sejak awal. Dalam 6 bulan perusahaan itu sudah berhasil membuat produk-produk baru dengan bahan kanji. Segera, perusahaan itu mampu memproduksi sabun tangan, sabun toilet, dan sabun cukur.

Meski Colgate sangat sibuk dalam pengembangan usaha, ia tidak mengabaikan waktu-waktu pribadinya dengan Tuhan.
Sobat… Seperti Yakub yang berjanji untuk memberi persembahan sulung kepada Tuhan, maka Colgate juga membuat janji yang sama. Sepuluh persen dari keuntungan Colgate dengan setia diberikan kepada Tuhan…
Tidak lama kemudian, Colgate segera menjadi salah asatu pengusaha ternama di New York. Bisnis itu bukanlah satu-satunya yang bertumbuh dan berhasil.

Sobat…  Colgate sangat aktif dalam bermacam kegiatan sosial yang diadakan di gereja. Dia juga meyumbangkan banyak dana untuk lembaga pendidikan, termasuk Madison College, Hamilton, New York, dan karena kemurahan hatinya, sekolah itu kini berganti nama menjadi Colgate university. Dia juga adalah pendukung aktif kegiatan misionaris. Pada tahun 1816, Colgate memegang peranan penting dalam mengelola American Bible Society dan American and Foreign Bible Society. Dia juga melayani sebagai pengurus American Tract Society.

Selagi bisnisnya terus berkembang dan diberkati Tuhan, dia memerintahkan akuntannya untuk meningkatkan jumlah persembahannya, dari 20 persen menjadi 30 persen. Ketika dia terus berkomitmen untuk memberi, perusahaannya menjadi semakin diberkati Tuhan.

Keberhasilan Colgate Palmolive adalah sebuah kesaksian tentang apa yang Tuhan sanggup kerjakan bagi mereka yang setia mengejar mimpinya dan berkomitmen untuk mengenal Tuhan, pribadi yang sanggup memenuhi mimpi-mimpinya.

Selamat meninggalkan tahun 2013 & Selamat membuka lembaran baru yang indah bersama dengan Dia
Tuhan Yesus senantiasa menyertai & memberkati hidup kita
Daniel Saputra

Kamis, 26 Desember 2013

Aku Tak Bisa Memegang Kartu Lagi



AKU TAK BISA MEMEGANG KARTU LAGI

Sobat… Hidup kita berharga di Mata Tuhan… Ketika kita menyadari hal tersebut, pertanyaannya adalah… Sudahkah di dalam hidup ini kita memuliakan Tuhan melelui setiap apa yang kita lakukan… Setiap apa yang kita kerjakan…???
Sudahkah kita mengasihi Dia dengan melakukan hal – hal yang diperkenan oleh Tuhan…???

Sebuah kisah untuk perenungan kita…

Ia pulang duduk seorang diri dengan suasana hening dan damai sedamai hatinya…
Tadi ketika seorang hamba Tuhan berbicara dengan penuh kuasa Ilahi, hatinya dikuasai penyesalan yang sangat dalam teringat kehidupannya yang penuh dosa…
Ia melihat bagaimana hari-harinya dilewati dengan berjudi, sampai tubuhnya payah dan tidak pernah sedikitpun terpikir akan anak dan istrinya.
Bila ia kalah…, anaknya yang datang untuk meminta uang belanja selalu diumpatnya "Karena tadi aku kamu ganggu, maka aku jadi kalah…!!"
Tak pernah diperhatikannya istri dan anaknya yang semakin kurus menahan derita batin dan jasmani… Bila kebetulan ia menang, uang yang didapatnya dibelanjakan berbagai barang kebutuhan keluarga, karena pikirnya dengan begitu keluarganya akan senang dan merasa terhibur… Ia berfikir seolah-olah dengan memborong barang-barang (baik yang dibutuhkan ataupun tidak) ia dapat mengurangi seluruh beban keluarganya…

Saat semua disadarinya, pintu hatinya telah terbuka. Ketika hamba Tuhan itu mengajak orang-orang untuk bertobat dan menerima Juruselamat, ia adalah salah seorang diantara mereka….
"Mulai saat ini, segala dosa saudara telah dihapus oleh darah pengorbanan Kristus di kayu salib," kata hamba Tuhan itu, "…damai sejahteralah saudara sekarang, dan tinggalkan perbuatan dosa yang dahulu."

Sobat Pertobatan itu telah mengubah dirinya…, ia bertekad untuk meninggalkan segala perbuatan dosa yang terdahulu… Tetapi setan tidak pernah tinggal diam, tak henti-hentinya teman-teman berjudinya datang ke rumah mengajak kembali mencari keuntungan yang tidak dihalalkan Tuhan…
Bila ia berkata bahwa telah bertobat serta menerima Kristus, mereka tertawa terbahak-bahak dan berkata. "Kami ingin melihat berapa lama kau bisa bertahan sebagai orang Kristen..!!" Ia mulai gelisah, akankah ia dapat bertahan dalam imannya…???

Tiba-tiba ia teringat bagaimana Kristus mencurahkan darahNya sebagai penebus dosa manusia, dosa dirinya sebagai pejudi. Maka dari dalam hatinya yang baru disucikan timbul suatu tekad…
Tuhan, demi menunjukkan kasih setiaku padaMu, aku rela berkorban sekalipun dengan mencurahkahn darahku. Ia memanggil istrinya, "Ambilkan aku golok" katanya dengan tenang...
Istrinya tidak berprasangka dan menuruti permintaan itu. Dipegangnya golok itu, kemudian tangannya yang lain diletakkan di atas meja. Golok diangkat dan istrinya memperhatikan perbuatannya dengan perasaan ngeri. Apakah yang hendak dilakukan suaminya itu…???

Darah mengalir deras, telunjuk terkapar diatas meja dan terpisah dari tangannya. Dengan wajah pucat menahan sakit, ia memerintahkan istrinya mengambil pembalut. "Selesai sudah," gumamnya karena baru saja memotong jari telunjuknya. Keesokan harinya ketika teman-temannya datang, ia mengangkat tangannya yang sudah tak berjari tinggi-tinggi.

"Aku sudah tidak bisa memegang kartu lagi…!!" katanya dengan tegas. Teman-temannya pergi setelah mendengar apa yang terjadi, dan mereka mengaku kalah karena iman mampu mengalahkan segala-galanya dan mampu memberi kesaksian.

Sobat… di kota kecil Jepara, hidup seorang kakek 80 tahun… Jalan dan gerak-geriknya masih gagah, bicaranya jujur dan tegas. Selama 40 tahun ia telah bersaksi dan tanpa didikan teologis telah mempertobatkan beratus-ratus orang di kota itu…
Bila secara kebetulan kita bertemu dengan dia dan melirik ketangannya, akan melihat bahwa tangannya tidak berjari telunjuk...

Sobat… Tidaklah mudah untuk menjadi hambaNya yang setia… Akan banyak tantangan dan masalah yang mencoba menyeret kita untuk berlaku tidak setia…
Banyak godaan yang menawarkan kehidupan yang lebih nyaman, walaupun itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan…

Sobat… Hidup adalah pilihan… Kemanakan kita akan memilih…???

Selamat Memilih… Tuhan Yesus Memberkati
Daniel C. Saputra


Rabu, 25 Desember 2013

Aku Ingin Mama Kembali



Sobat...
Seringkali kita menggerutu ketika kita mengalami hal – hal yang tidak kita inginkan...
Bahkan seringkali kita menyerah dengan keadaan tanpa ada usaha untuk bertahan, bangkit dan menghadapi keadaan yang menimpa kita...

Sebuah kisah dari seorang anak kecil yang kiranya menginspirasi kita

AKU INGIN MAMA KEMBALI

Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki-laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa…
Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat… maka merekapun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya, karena Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China.
Tepatnya 27 Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.

Mengikuti kisah Zhang Da di televisi, membuat saya terinspirasi dan ingin menceritakan cerita ini untuk melihat semangatnya yang luar biasa.
Zhang Da merupakan sosok yang sangat istimewa dan luar biasa karena ia termasuk 10 orang yang
paling luar biasa di antara 1,4 milyar manusia. Atau lebih tepatnya ia adalah yang terbaik diantara 140 juta manusia.

Tetapi jika kita melihat apa yang dilakukannya dimulai ketika ia berumur 10 tahun dan terus dia lakukan sampai sekarang ketika ia berumur 15 tahun, dan satu - satunya anak diantara 10 orang yang luarbiasa tersebut maka bisa dikatakan bahwa Zhang Da yang paling luar biasa di antara 1,4 milyar penduduk China.

Pada waktu tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan.
Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat… Ia harus berangkat sekolah dan membiayai sekolahnya sendiri, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia…

Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung
jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah… Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.

Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil… Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah - buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya.
Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan.
Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu - batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras, membeli obat-obatan untuk papanya dan untuk membiayai kehidupan dirinya dan papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat.

Zhang Da sejak umur10 tahun, sudah mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih dan Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari…

Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi/suntikan kepada pasiennya.

Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi, dia adalah Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang
dilakukannya adalah perbuatan nekad, Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Dan Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih
kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.

Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, “Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai
kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!”
Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-
apa. MC pun berkata lagi kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu” Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, “Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!” demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.

Banyak pemirsa dan pengunjung acara tersebut menitikkan air mata karena terharu, mereka tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya.
Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya.

Sungguh mereka (pemirsa dan pengunjung acara tersebut) tidak mengerti apa yang menjadi permohonan Zhang Da, tapi kita semua tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya.
Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.

Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da dalam mensiasati kesulitan hidup ini. Tapi setiap kita pastinya telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan yg istimewa untuk menjalani ujian di dunia. Sehebat apapun ujian yg dihadapi pasti ada jalan keluarnya… ditiap - tiap kesulitan ada kemudahan dan Tuhan tidak akan menimpakan kesulitan diluar kemampuan umat-Nya. Jadi janganlah menyerah dengan keadaan, jika sekarang sedang kurang beruntung, sedang mengalami kekalahan.
Sobat... Bangkitlah !!! karena sesungguhnya kemenangan akan diberikan kepada siapa saja yg telah berusaha sekuat kemampuannya.

Tuhan Memberkati
Daniel Saputra