Selasa, 18 Januari 2011

KISAH DIMUSIM DINGIN


KISAH DI MUSIM DINGIN

Teman teman, sering kali kita tertalu cepat menghakimi atau menghukum orang lain tanpa tahu fakta sebenarnya, hanya karena tidak sesuai dengan persepsi atau rencana kita sehingga justru lebih sering lagi kita menyakiti orangorang yang kita cintai.

Kita memang pertu terus belajar sebetum terlambat, salah satunya dari kisah di bawah ml:
Kisah di musim dingin (true story, seperti temuat dalam Xia Wen Pao, 2007)

Siu Lan, seorang janda miskin memiliki seorang putri kecil berumur 7 tahun yang bernama Lie Mei. Kemiskinan memaksanya untuk membuat sendiri kue-kue dan menjajakannya di pasar untuk biaya hidup berdua…
Hidup penuh kekurangan membuat Lie Mei tidak pernah bermanja-manja pada ibunya, seperti anak kecil lain.

Suatu ketika dimusim dingin, saat selesai membuat kue, Siu Lan melihat keranjang penjaja kuenya sudah rusak berat. Dia berpesan agar Lie Mei menunggu di rumah karena dia akan membeti keranjang kue yang baru…
Sobat, Pulang dari membeli keranjang kue, Siu Lan menemukan pintu rumah tidak terkunci dan Lie Mei tidak ada di rumah…
Maka marahlah Siu Lan... Dia berfikir, Putrinya benar-benar tidak tahu diri, sudah hidup susah masih juga pergi bermain dengan teman-temannya… Lie Mei tidak menunggu rumah seperti pesannya.

Sobat… Siu Lan menyusun kue kedalam keranjang, dan pergi keluar rumah untuk menjajakannya.
Dinginnya saliju yang memenuhi jalan tidak menyurutkan niatnya untuk menjual kue…
Bagaimana lagi…? Mereka harus dapat uang untuk makan.
Sebagai hukuman bagi Lie Mei, putrinya, pintu rumah dikunci Siu Lan dari luar agar Lie Mei tidak bisa pulang. Putri kecil itu harus diberi pelajaran, pikirnya geram. Lie Mei sudah berani kurang ajar.

Sobat… Sepulang dari menjajakan kue, Siu Lan menemukan Lie Mei, gadis kecil itu tergetetak di depan pintu...
Siu Lan berlari memeluk Lie Mei yang membeku dan sudah tidak bernyawa.
Siu Lan berteriak membelah kebekuan salju dan menangis meraung-raung, tapi Lie Mei tetap tidak bergerak…
Dengan segera, Siu Lan membopong Lie Mei masuk ke rumah… Siu Lan menggoncang – goncangkan tubuh beku putri kecilnya sambil meneriakkan nama Lie Mei… namun tetap saja putri kecil itu tidak berubah… tetap terbujur kaku…

Namun tiba – tiba, tatkala Siu Lan menggincang – goncangkan tubuh Lie Mei… jatuh sebuah bungkusan kecil dari tangan Lie Mei.
Lalu Siu Lan mengambil bungkusan kecil itu, dia membukanya… Isinya sebungkus kecit biskuit yang terbungkus kertas usang. Siu Lan mengamati tulisan pada kertas usang itu adatah tulisan Lie Mei yang berantakan namun tetap terbaca…

“Hi hi hi . mama pasti lupa. Ini adalah hari istimewa buat mama. Aku membelikan biskuit kecil ini untuk hadiah buat mama karena uangku tidak cukup untuk membeli biskuit dengan ukuran besar. Hi...hi...hi.. mama setamat ulang tahun, aku menyayangi mama.”

Sobat… lngatlah, jangan tertalu cepat menilai seseorang berdasarkan persepsi kita, karena persepsi kita  belum tentu benar adanya…
Janganlah penyesalan itu datang terlambat…
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar