Sobat…
Sering
kali pada saat kejadian yang tidak menyenangkan menimpa diri kita, kita
bertanya-tanya mengapa TUHAN membiarkan hal itu terjadi…?
Terlebih
bila selama ini kita merasa telah menjadi anak Allah yang baik. Mengapa hal-hal
buruk masih terjadi pada kita…?
Sobat… Ada peristiwa-peristiwa
dalam hidup kita yang sulit dimengerti pada saat kita mengalaminya. Kita hanya
dapat berserah pada-NYA, percaya bahwa DIA tidak akan memberikan yang buruk
kepada kita
(Yer
29:11)
Sebab Aku ini mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman
TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk
memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Ada sebuah ilustrasi yang mungkin dapat membantu kita memahami bahwa sebenarnya di balik “kemalangan” yang kita alami, ada berkat yang tersamar, yang belum kita sadari pada saat itu.
Sobat… ada sebuah kisah tentang seorang raja yang mempunyai seorang teman baik. Temannya ini punya kebiasaan berkomentar, “Ini bagus!” atas semua situasi dalam hidupnya baik situasi positif maupun negatif.
Suatu hari Sang Raja dan temannya pergi berburu. Temannya mempersiapkan dan mengisikan peluru untuk senapan Sang Raja…
Namun
apa yang terjadi… Kelihatannya Sang Teman melakukan kesalahan dalam
mempersiapkan senjata tersebut, karena setelah raja menerima senapan itu dari
temannya, senapan itu meletus dan mengenai jempolnya.
Sobat… Seperti biasa Sang Teman berkomentar, “ Ini bagus!”, yang oleh raja dijawab, “Tidak, ini tidak bagus!” dan raja tersebut menjebloskan temannya ke penjara.
Kurang lebih setahun kemudian, Sang Raja pergi berburu ke daerah yang berbahaya. Ia ditangkap oleh sekelompok orang kanibal, kemudian dibawa ke desa mereka.
Sobat… Seperti biasa Sang Teman berkomentar, “ Ini bagus!”, yang oleh raja dijawab, “Tidak, ini tidak bagus!” dan raja tersebut menjebloskan temannya ke penjara.
Kurang lebih setahun kemudian, Sang Raja pergi berburu ke daerah yang berbahaya. Ia ditangkap oleh sekelompok orang kanibal, kemudian dibawa ke desa mereka.
Mereka
mengikat tangan Raja itu dan menumpuk kayu bakar, dan bersiap untuk membakarnya…
Ketika mereka mendekat untuk menyalakan kayu tersebut, mereka melihat bahwa
Sang Raja tidak mempunyai jempol.
Sobat…
Karena percaya pada tahayul, mereka tidak pernah makan orang yang tidak utuh.
Jadi mereka membebaskan raja itu.
Dalam perjalanan pulang, raja tersebut ingat akan kejadian yang menyebabkan dia kehilangan jempolnya dan merasa menyesal atas perlakuannya terhadap teman baiknya yang telah dijebloskannya ke dalam penjara karena mengatakan “Ini Bagus…!!!”.
Dalam perjalanan pulang, raja tersebut ingat akan kejadian yang menyebabkan dia kehilangan jempolnya dan merasa menyesal atas perlakuannya terhadap teman baiknya yang telah dijebloskannya ke dalam penjara karena mengatakan “Ini Bagus…!!!”.
Raja
langsung pergi ke penjara untuk berbicara dengan temannya. “Kamu benar, baguslah
bahwa aku kehilangan jempolku.”
Dan
kemudian Sang Raja menceritakan kejadian yang baru dialaminya kepada temannya
itu... “Saya menyesal telah menjebloskan kamu ke penjara begitu lama. Saya
telah berlaku jahat kepadamu.”
Sobat tetapi teman raja itu mengatakan “Tidak…,Ini bagus!”.
Sobat tetapi teman raja itu mengatakan “Tidak…,Ini bagus!”.
Raja
heran terhadap temannya yang tetap mengatakan… “Ini bagus…!!!“ walaupun dia ada
di dalam penjara…
Kemudian
Raja bertanya kepada temannya itu… Apa maksudmu, ‘Ini bagus!’? Bagaimana bisa
bagus, aku telah mengirim kamu ke penjara selama satu tahun.” Temannya itu
menjawab, “Kalau kamu tidak memenjarakan aku, aku tadi pasti bersamamu.”
Sobat… Kehilangan jempol ataupun kebebasan karena di penjara bukanlah hal yang menyenangkan. Namun karena 2 peristiwa itulah, Sang Raja dan temannya tidak menemui ajalnya dalam peristiwa tahun berikutnya.
Demikian pula dalam hidup kita, ada peristiwa yang menyebabkan kita kehilangan materi, mata pencaharian bahkan orang yang kita kasihi. Tentu saja itu membuat kita sedih, kesal, marah, bahkan menggugat TUHAN karenanya.
Sobat… Kehilangan jempol ataupun kebebasan karena di penjara bukanlah hal yang menyenangkan. Namun karena 2 peristiwa itulah, Sang Raja dan temannya tidak menemui ajalnya dalam peristiwa tahun berikutnya.
Demikian pula dalam hidup kita, ada peristiwa yang menyebabkan kita kehilangan materi, mata pencaharian bahkan orang yang kita kasihi. Tentu saja itu membuat kita sedih, kesal, marah, bahkan menggugat TUHAN karenanya.
Bahkan beberapa di antara kita mengalami pergumulan batin yang
panjang karena penolakan kita atas kejadian yang tidak menyenangkan ini. Ada yang menolak begitu
keras, sehingga menjauh dari TUHAN.
Sobat… Namun jika kita dapat mengikuti sikap teman raja itu, yang secara positif menerima setiap peristiwa baik maupun buruk dalam hidup kita, niscaya suatu hari nanti kita akan menyadari adanya berkat-berkat yang tersamar dalam setiap peristiwa yang kita alami.
Sobat… Seorang yang bernama Anthony de Mello pernah mengatakan,
Sobat… Namun jika kita dapat mengikuti sikap teman raja itu, yang secara positif menerima setiap peristiwa baik maupun buruk dalam hidup kita, niscaya suatu hari nanti kita akan menyadari adanya berkat-berkat yang tersamar dalam setiap peristiwa yang kita alami.
Sobat… Seorang yang bernama Anthony de Mello pernah mengatakan,
marilah
belajar untuk berkata “YA” terhadap setiap peristiwa dalam hidup kita.
“YA”
berarti menerima tanpa syarat segala sesuatu yang direncanakan TUHAN dalam
hidup ini. Pada saatnya nanti, kita akan dapat “melihat” berkat-berkat yang
tersamar dalam berbagai peristiwa di kehidupan kita; karena TUHAN bekerja
dengan cara-NYA yang misterius, yang tidak terselami oleh keterbatasan akal
kita.
Tuhan memberkati…
Daniel
Saputra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar