Senin, 21 Februari 2011

ADAKAH YANG MENDOAKANMU...???


ADAKAH YANG MENDOAKANMU ???

Sobat…
Ada banyak hal yang telah kita lakukan dalam hidup kita…
Dalam keluarga… Dalam pekerjaan… Bahkan dalam interaksi dengan orang – orang yang ada di sekeliling kita…
Saya yakin… kita sering berusaha melakukan hal yang baik dan benar…
Namun tak jarang pula, kita melakukan hal – hal yang salah… hal – hal yang tidak berkenan… atau hal – hal yang mengecewakan… dan menyakiti orang lain… walaupun dengan embel – embel, kita melakukannya dengan tidak sengaja…

Sebuah kisah untuk perenungan kita…

Sobat… Ada seorang pengusaha sukses yang terjatuh di kamar mandi dan akhirnya dia mengalami stroke… Sudah 7 malam ia dirawat di RS di ruang ICU.

Sobat… Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh ada seorang Malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya…
Malaikat itu memulai pembicaraan, "Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup… dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia…!!!"

Sobat, mendengar perkataan malaikat tersebut, dengan yakinnya pengusaha itu mengatakan…"Kalau hanya mencari 50 orang, itu masalah yang gampang ..."

Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati…

Sobat… Tepat pukul 23:00, Malaikat itupun kembali mengunjunginya;
Dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "Apakah besok pagi aku sudah pulih…??? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit..."

Dengan lembut si Malaikat berkata…, "Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu... Tetapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi…, rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu."

Sobat… Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat menunjukkan sebuah layar besar dan ia memberitahu siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya…
Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra-putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka.

Kata Malaikat, "Aku akan memberitahukanmu…, mengapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu."

Kembali terlihat di mana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, ia mengatakan…
"Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik…!!! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar di hadapanMu… Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah… dan hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri." Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat…

Sobat… Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini… Timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya…, dan malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.

Sobat… Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi…
Melihat waktu yang makin sempit… semakin menangislah si pengusaha ini…, penyesalan yang luar biasa tapi waktunya sudah terlambat…!!! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang mendoakannya sebanyak 47 orang…!!!

Dengan setengah bergumam pengusaha itu bertanya kepada malaikat…, "Apakah di antara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku…?"

Jawab si Malaikat, "Ada beberapa yang berdoa buatmu… tapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini…, itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik, bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah."

Sobat… Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia…, tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan istrinya yang setia menjaganya sepanjang malam….

Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.

Sobat… Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata…, "Anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu…!!! Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00."

Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu… Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.

"Bukankah itu Panti Asuhan?" kata si pengusaha pelan.

"Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu…, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri..."

"Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran, dia menemukan kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU…, setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu…, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu."

Sobat…
Dalam hidup ini, kita tidak hidup seorang diri…
Kita punya keluarga…, kerabat…, teman…, sahabat…, dan tentunya kita hidup bermasyarakat…

Pertanyaannya adalah…
Sudahkah hidup kita menjadi berkat bagi mereka…???
Atau jangan – jangan, kehadiran kita tidak dikehendaki oleh orang – orang yang ada di sekeliling kita…???
Mungkin karena kita arogan… Sombong… Mementingkan kepentingan diri kita sendiri… Semena – mena terhadap orang lain, dan masih banyak hal keburukan yang kita miliki, yang menjadikan kita dijauhi atau bahkan dibenci oleh orang lain…

Sobat…
Hidup itu indah, apabila dipenuhi dengan kasih…
Mari… Selama kita masih diberikan kesempatan untuk menikmati kehidupan ini… Kita isi hidup kita dengan mewujudnyatakan kasih dalam hidup kita…

Selamat Mengasihi…
Tuhan Yesus Memberkati,

Daniel C. Saputra

MEMBINGKAI ULANG


MEMBINGKAI ULANG…

Sebuah kisah untuk kita renungkan…

Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki…
Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur Dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu. Cuma ada satu masalah, ibu yg pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, Dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya. Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu : “Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan”
Ibu itu kemudian menutup matanya…

“Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?” Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yg murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya. Virginia Satir melanjutkan; “Itu artinya tidak Ada seorangpun di rumah ibu. Tak Ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi”. Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang.

Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya. “Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran disana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu”. Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb. “Sekarang bukalah mata ibu” Ibu itu membuka matanya “Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?” Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya. “Aku tahu maksud anda” ujar sang ibu, “Jika Kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif”.

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming) . Teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana Kita ‘membingkai ulang’ sudut pandang kita sehingga sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

Hal yang dapat membuat kita mengubag sudut pandang dari hal yang negatif menjadi hal yang positif adalah BERSYUKUR;
Sobat… Marilah kita bersyukur…

1.      Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena itu artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain

2.      Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV, karena itu artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.

3.      Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan

4.      Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, karena itu artinya saya bekerja Dan digaji tinggi

5.      Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan, karena itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman

6.      Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup makan

7.      Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu artinya saya masih mampu bekerja keras

8.      Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah, karena itu artinya masih ada kebebasan berpendapat

9.      Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya, karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup

KASIH YANG TULUS


KASIH YANG TULUS

Sobat…
Suatu pagi yang sunyi, di suatu desa kecil di Korea, ada sebuah bangunan kayu mungil yang atapnya ditutupi oleh seng-seng…
Itu adalah rumah yatim piatu dimana banyak anak tinggal akibat orang tua mereka meninggal dalam perang…

Tiba-tiba kesunyian pagi itu dipecahkan oleh bunyi mortir yang jatuh diatas rumah yatim piatu itu… Atapnya hancur oleh ledakan, dan kepingan-kepingan seng mental keseluruh ruangan sehingga membuat banyak anak yatim piatu terluka…
Ada seorang gadis kecil terluka dibagian kaki oleh kepingan tersebut, dan kakinya hampir putus.

Sobat… Ia terbaring diatas puing-puing ketika ditemukan…
Pertolongan pertama segera dilakukan kepada anak-anak yatim piatu itu dan seseorang segera dikirim ke rumah sakit terdekat untuk meminta pertolongan…

Ketika para dokter dan perawat tiba, mereka mulai memeriksa anak-anak yang terluka…
Ketika dokter melihat gadis kecil itu, ia menyadari bahwa pertolongan yang paling dibutuhkan oleh gadis kecil itu secepatnya adalah darah…
Ia segera melihat arsip yatim piatu untuk mengetahui apakah ada anak yang memiliki golongan darah yang sama…

Perawat yang bisa berbicara bahasa Korea mulai memanggil nama-nama anak yang memiliki golongan darah yang sama dengan gadis kecil itu…
Beberapa menit kemudian, setelah terkumpul anak-anak yang memiliki golongan darah yang sama, dokter berbicara kepada kelompok anak-anak itu dan perawat menerjemahkan, “Apakah ada diantara kalian yang bersedia memberikan darahnya untuk gadis kecil ini…?”

Anak-anak itu tampak ketakutan, tetapi tidak ada yang berbicara…
Sekali lagi dokter itu memohon, “Tolong, apakah ada diantara kalian yang bersedia memberikan darahnya untuk teman kalian…??? Karena jika tidak Ia akan meninggal…!!”

Akhirnya ada seorang bocah laki-laki di belakang mengangkat tangannya dan perawat segera membaringkannya di ranjang untuk mempersiapkan proses transfusi darah.

Sobat…
Ketika perawat mengangkat lengan bocah untuk membersihkannya, bocah itu mulai gelisah.
“Tenang saja…, Tidak akan sakit kok...”  kata perawat itu.

Lalu dokter mulai memasukkan jarum, ia mulai menangis.
“Apakah sakit?” tanya dokter itu.
Tetapi bocah itu malah menangis lebih kencang. “Aku telah menyakiti bocah ini…!!!” kata dokter itu didalam hati dan mencoba meringankan sakit bocah itu dengan menenangkannya, tetapi tidak ada gunanya…

Sobat… Setelah beberapa lama, proses transfusi telah selesai dan dokter itu minta perawat untuk bertanya kepada bocah itu. “Apakah sakit?”
Bocah itu menjawab, “Tidak, tidak sakit.”
Lalu kenapa kamu menangis?” tanya dokter itu.
“Karena aku sangat takut untuk meninggal ,” kawab bocah itu…

Dokter itu tercengang, “Kenapa kamu berpikir bahwa kamu akan meninggal?”
Dengan air mata dipipinya, bocah itu menjawab, “Karena aku kira untuk menyelamatkan dia, aku harus menyerahkan seluruh darahku…”

Dokter itu tidak bisa berkata apa-apa, kemudian dia bertanya lagi, “Lalu jika kamu pikir kamu akan meninggal, kenapa kamu bersedia untuk memberikan darahmu?”
Sambil terisak ia berkata. “Karena dia adalah sahabatku, dan aku mengasihinya….”
Anak itu tahu bahwa karena kasihnya ia harus berkorban, namun ia tetap rela mati demi menyelamatkan seorang sahabatnya…

Sobat…
Sebuah kisah dari kepolosan seorang anak kecil…
Yang dia tahu, ketika dia akan menolong sahabatnya dia harus menyerahkan darahnya semua bahkan hidupnya untuk sahabatnya…

Sobat…
Sebuah kisah, yang mungin ini dapat mejadi pembelajaran untuk kita…
Saat kita menolong orang, jangan – jangan kita seperti anak kecil tadi…
Yang demikian ketakutan untuk kehilangan segalanya, tatkala dia memutuskan untuk menolong sahabatnya tersebut…
Padahal, dia hanya kehilangan sedikit darahnya…

Sobat… ketakutanlah yang manghambat kita untuk menolong orang lain yang membutuhkan…
Ketakutanlah yang membuat kita tidak dapat membagikan kasih kepada orang – orang di sekitar kita…

Marilah sobat… kita berbagi kasih kepada orang – orang di sekitar kita, karena kita telah menerima kasih yang telah Tuhan berikan kepada kita…

Selamat berbagi…
Tuhan Yesus Memberkati
Daniel C. Saputra

Selasa, 15 Februari 2011

BERJALAN LAGI


BERJALAN LAGI…

Sobat…
Setelah beberapa waktu yang lalu sebuah kisah dengan judul Berhenti Sejanak saya bagikan, dimana seringkali manusia lupa untuk menikmati kehidupan dan terlebih lagi dimana manusia lupa untuk mensyukuri apa yang telah Tuhan anugrahkan dalam hidupnya…

Sobat…
Namun seringkali kita hanya terpaku tanpa melakukan usaha melanjutkan perjalanan kita, apabila kita sudah mendapatkan sebagian dari yang kita cita – citakan…
Sobat… seringkali kita sudah puas berada dalam zona nyaman kehidupan kita… Padahal, ketika kita melanjutkan usaha kita… kita akan mendapatkan lebih dari yang kita rasakan saat itu…

Sebuah kisah yang dituliskan oleh Joel Osteen untuk perenungan kita…

Sobat…
Ada sebuah tempat pendakian gunung di Swiss Alps yang melayani pengusaha untuk mendorong para karyawan mereka melakukan kegiatan pendakian bersama – sama dalam satu lintasan menuju ke puncak.
Sasaran dari kegiatan tersebut adalah untuk membangun persahabatan dan mengajarkan teamwork…
Meskipun itu merupakan perjalanan yang dapat ditempuh kira – kira delapan jam untuk sampai ke puncak… Namun seorang dengan kemampuan berjalan normal dapat naik sampai ke puncak.

Sobat… setiap pagi para pendaki itu berkumpul di kaki gunung dan mereka saling memberikan semangat untuk melakukan pendakian… Biasanya kelompok – kelompok itu menjadi sangat bersemangat, mereka hampir tidak sabar menunggu untuk segera mendaki lereng – lereng pegunungan… untuk mengambil foto bersama dan untuk merayakan kemenangan mereka.

Sobat… mereka mendaki selama beberapa jam sebelum beristirahat…
Kira – kira setengah perjalanan dari pendakian itu ada sebuah restoran tua namun menarik…
Pada tengah hari… Para pendaki yang lelah itu datang dengan susah payah ke restoran tua itu, melepaskan perlengkapan pendakian mereka dan duduk dekat perapian untuk meminum kopi atau coklat panas dan makan siang…
Dengan latar belakang pegunungan, para pendaki itu menikmati pemandangan yang hangat… menyenangkan… dan indah…

Sobat, menariknya…
Setelah mereka kenyang dan nyaman…
Kurang dari setengah dari para pendaki tersebut yang memilih untuk melanjutkan pendakian sampai ke puncak…

Sobat…
Itu bukan karena mereka tidak mampu untuk melanjutkan perjalanan mereka… Itu bukan karena pendakian itu terlalu sulit…
Sobat… Keengganan mereka untuk melanjutkan pendakian adalah karena mereka puas dengan dimana mereka berada…
Mereka kehilangan semangat untuk menggapai yang terbaik… Untuk menjelajahi pemandangan – pemandangan baru… Untuk mengalami pemandangan – pemandangan yang belum pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Mereka telah merasakan sedikit keberhasilan, dan mereka berfikir… Ini cukup baik…

Sobat…
Kalau beberapa waktu yang lalu saya mengatakan…
Seringkali kita lupa untuk menikmati hidup dan mensyukuri semua anugrah Tuhan…

Sobat…
Setelah bersyukur, setelah kita mengintrospeksi diri kita… tentunya kita mengetahui dan menyadari, anugrah Tuhan sangatlah luar biasa untuk kita…
Marilah sobat… janganlah kita pendam… janganlah kita berdiam diri, tetapi mari kita pergunakan semua itu untuk melanjutkan perjalanan kita menggapai segala cita – cita kita…

Sobat…
Bukan karena kita tidak mampu untuk melanjutkan perjalanan… bukan karena kita tidak punya ketrampilan untuk melangkah…
Tetapi seringkali kita enggan bergerak dari zona nyaman kita…

Bukankah hidup ini adalah perjuangan yang akan terdapat tantangan di depan kita…???
Janganlah gentar… Tuhan memampukan kita yang taat… yang tidak lupa untuk bersyukur kepadanya setiap saat…
Dia akan memberikan kekuatan kepada kita, untuk menggapai puncak tertinggi dalam hidup kita… dimana kita akan menyaksikan pemandangan – pemandangan yang indah… pengalaman – pengalaman yang sangat berarti ketika kita berjalan bersama Dia…

Selamat Melangkah…
Tuhan Yesus Memberkati…

Daniel C. Saputra

Senin, 14 Februari 2011

WUJUDKAN KASIHMU


WUJUDKAN KASIHMU…!!!

Sobat…
Hari ini adalah hari yang special, tatkala kita diingatkan untuk membagikan kasih kepada orang – orang yang ada di sekitar kita…

Seperti apa yang saya catat dalam Cinta Dalam Sepotong Cokelat…
Kiranya di Hari Valentine ini, menjadi bahan introspeksi kita…
Sudahkah kita membagikan kasih kepada mereka…???

Sobat… Valentine bukanlah hanya ajang bagi mereka yang sedang kasmaran… Tetapi Valentine adalah untuk kita semua…

Melalui catatan ini… Saya mengajak kita semua mengingat kembali…
Dalam hidup kita sudahkah kita mengasihi orang – orang yang berarti untuk kita… Atau jangan – jangan kita malah mengecewakan dan menyakiti mereka…???

Mungkin kepada Orang Tua kita… kepada Anak – anak… Suami… Istri…
Sudahkah kita mengasihi mereka dengan segenap hati kita…???

Sebuah kisah untuk kita renungkan…
]
Sobat…
Konon di Jepang pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan…
Mereka yang dibuang adalah orang tua yang sudah tidak berdaya sehingga tidak memberatkan kehidupan anak – anaknya.

Pada suatu hari ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya kehutan, karena si ibu telah lumpuh dan mulai pikun...
Sobat… Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya tersebut...
Si ibu yang kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya dan mematahkannya… Kemudian ia menaburkannya disepanjang jalan yang mereka lalui...

Sobat… Sesampai didalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan ibu tersebut dan mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia juga tidak menyangka untuk sanggup melakukan perbuatan ini.

Sobat… Justru si ibu yang tampak tegar, dalam senyumnya dia berkata…
"Anakku, aku sangat menyayangimu. Dari kau kecil sampai dewasa aku selalu merawatmu dengan segenap cintaku… Bahkan sampai hari ini rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun…
Tadi aku sudah menandai sepanjang jalan yang kita lewati dengan ranting – ranting kayu… Aku takut kau tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai dirumah."

Sobat… Setelah mendengar kata – kata tersebut, si anak menangis dengan sangat keras…, kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya untuk membawa si ibu pulang kerumah…
Pemuda tersebut akhirnya merawat ibu yang sangat mengasihinya sampai si ibu meninggal.

Sobat…
Orang tua bukanlah barang rongsokkan yang bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat tidak berdaya...
Menitipkan mereka di panti jompo, dan hanya mengunjungi jika sempat… Tidak jauh lebih mulia dibanding membuang mereka dihutan dan membiarkan mereka meninggal dalam kesendirian merindukan perhatian dan kasih sayang dari orang – orang yang dikasihinya.

Sobat…
Marilah kita mengasihi orang – orang yang berarti dalam hidup kita dengan sepenuh hati…
Mungkin kita sudah mengecewakan mereka… Mungkin kita sudah menyakiti mereka…
Mari Sobat… Kita meminta maaf kepada mereka yang pernah kita sakiti… dan kita akan membaharuinya dengan kasih yang yang tulus dari dalam hidup kita…

Happy Valentine’s Day
With love
Daniel C. Saputra

CINTA DALAM SEPOTONG COKELAT


CINTA DALAM SEPOTONG COKELAT…
Sebuah catatan menyambut hari kasih sayang

Sobat…
Ketika saya menuliskan judul diatas… “Cinta Dalam Sepotong Cokelat…”
Jujur, saya tidak tahu harus menulis apa… Karena sayapun spontan memiliki ide dan menuliskan hal tersebut…
Tulisan ini juga seperti apa yang akan saya bawakan dalam sebuah program acara menyambut hari valentine yang memiliki judul yang sama pula… “Cinta Dalam Sepotong Cokelat…”

Sobat… Ketika kita sedang berjalan – jalan di pusat perbelanjaan atau paling tidak di mini market… tentunya kita akan dengan mudah melihat dan mendapatkan banyak sekali cokelat yang dihias…

Saya yakin… Meminjam teori ekonomi, bahwa saat ini permintaan cokelat akan lebih banyak dibanding dengan penawaran yang ada… Tidak usah ditawarkan, pasti pembeli akan mencari cokelat dari beberapa merk, mulai yang berharga menengah sampai tinggi…

Mengapa demikian…???
Mengapa Valentine identik dengan cokelat…???

Sebelum lebih jauh kita berbicara tentang cokelat dalam kaitannya dengan hari kasih sayang, saya akan terlebih dahulu memberikan beberapa catatan tentang cokelat…

Sobat… Cokelat pada umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya.
Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat juga sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian. Bahkan sebagai pernyataan cinta.
Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer di dunia, selain sebagai cokelat batangan yang paling umum dikonsumsi, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.

SEJARAH COKELAT
Sobat… Menurut sejarahnya Cokelat pada awalnya diminum dan tidak dimakan...

Cokelat dihasilkan dari kakao (Theobroma cacao) yang diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko. Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan mungkin juga membuat “cokelat” di sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko.

Sobat… Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM. Residu yang diperoleh dari tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya penggunaan kakao tidak diperuntukkan untuk membuat minuman saja, namun selaput putih yang terdapat pada biji kakao lebih condong digunakan sebagai sumber gula untuk minuman beralkohol.

Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Maya meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocolātl yang berarti minuman pahit.
Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran bagi mereka.

Sobat… Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar rasanya dapat dinikmati.

Ketika peradaban Maya klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsa Toltec, biji kokoa menjadi komoditas utama Meso-Amerika.
Pada masa Kerajaan Aztec berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota Meksiko saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan biji kokoa… Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan “makanan para dewa” (theobroma, dari bahasa Yunani).
Biasanya biji kokoa digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan sebagai hadiah.

Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa Kolombia-Meso Amerika, dalam kebudayaan mereka yaitu suku Maya, Toltec, dan Aztec, biji kakao (cacao bean) sering digunakan sebagai mata uang. Sebagai contoh suku Indian Aztec menggunakan sistem perhitungan dimana satu ayam turki seharga seratus biji kokoa dan satu buah alpukat seharga tiga biji kokoa.

Sobat… Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pedagang.
Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya cokelat di London, sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah kopi. Rumah cokelat pertama dibuka pada 1657.

Di tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan awalnya diminum oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara.

Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada 1847 ditemukan cokelat padat. Orang Eropa membuang hampir semua rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan vanila. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai dengan selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah gula. Sebaliknya, cokelat Meso-Amerika tampaknya tidak dibuat manis.

RASA COKELAT
Sobat… Rasa cokelat masih sulit didefinisikan. Dalam bukunya Kaisar Cokelat (Emperors of Chocolate), Joel Glenn Brenner menggambarkan riset terkini tentang rasanya. Menurutnya rasa cokelat tercipta dari campuran 1.200 macam zat, tanpa satu rasa yang jelas-jelas dominan. Sebagian dari zat itu rasanya sangat tidak enak kalau berdiri sendiri. Karenanya, sampai kini belum ada rasa cokelat tiruan.

Efek psikologis yang terjadi saat menikmati cokelat dikarenakan titik leleh lemak kokoa ini terletak sedikit di bawah suhu normal tubuh manusia.
Sebagai ilustrasi, bila anda memakan sepotong cokelat, lemak dari cokelat tersebut akan lumer di dalam mulut. Lumernya lemak kokoa menimbulkan rasa lembut yang khas dimulut, riset terakhir dari BBC mengindikasikan bahwa lelehnya cokelat didalam mulut meningkatkan aktivitas otak dan debaran jantung yang lebih kuat daripada aktivitas yang dihasilkan dari sebuah ciuman, dan juga akan terasa empat kali lebih lama bahkan setelah aktivitas ini berhenti.

Sobat… Ketika saya membuka facebook, ada sebuah pertanyaan yang dilemparkan oleh seseorang, mengapa valentine identik dengan cokelat…???
Dari sekian banyak jawaban, dan mungkin ini juga mewakili jawaban dari anda…
Jawaban itu adalah karena cokelat itu manis rasanya, dan diharapkan ketika memberikan cokelat kepada orang yang dikasihi atau dicintainya, ia dapat memberikan kehangatan kasih sayang dan manisnya cinta itu sendiri…

Sobat…
Tetapi apakah benar seperti itu…???
Tentunya merupakan sebuah niat dan harapan yang baik, tatkala kita ingin memberikan yang terbaik untuk pasangan kita…
Tetapi kita harus ingat, bahwa itu adalah sebuah simbol, ketika kita memberikan sesuatu untuk orang – orang yang kita kasihi…
Entah itu berupa cokelat… bunga… atau hadiah – hadiah yang lain…

Kembali kepada, mengapa Valentine identik dengan cokelat…
Dengan latar belakang yang ditulis dalam sejarah dan rasa cokelat :
-         Rasa cokelat masih sulit didefinisikan. Dalam bukunya Kaisar Cokelat (Emperors of Chocolate), Joel Glenn Brenner menggambarkan riset terkini tentang rasanya. Menurutnya rasa cokelat tercipta dari campuran 1.200 macam zat, tanpa satu rasa yang jelas-jelas dominan. Sebagian dari zat itu rasanya sangat tidak enak kalau berdiri sendiri.
-         Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar rasanya dapat dinikmati.

Sobat… Cokelat tidaklah hanya sekedar rasa manis saja… Tetapi kita akan menemukan bermacam – macam rasa, dan yang paling terasa adalah PAHIT…

Janganlah kita terjebak dengan pengertian bahwa coklat itu manis, seperti kita mendefinisikan bahwa cinta itu manis…
Tentunya kita akan dibuat kecewa dengan pemahaman itu…
Sobat… CINTA TIDAKLAH SELALU MANIS tetapi CINTA ITU INDAH…!!!

Sobat… kita akan merasakan manis disaat harapan kita terhadap pasangan kita itu terpenuhi… Tetapi kita akan merasakan pahit, tatkala semua yang kita bayangkan tidak sesuai dengan kenyataan…
Sobat… Maukah kita menerima manis dan pahitnya cinta itu…???

Atau jangan – jangan kita tidak siap merasakan pahitnya cinta itu, kita hanya mengharapkan manisnya saja… Seperti kata ego kita…
Kita menginginkan pasangan kita, seperti apa yang kita harapkan…
Kita menginginkan pasangan kita menuruti semua kemauan kita…
Kita menginginkan pasangan kita memiliki persamaan – persamaan dengan diri kita…
Atau bahkan… Kita menginginkan pasangan kita SEMPURNA dihadapan kita… Tanpa ada kesalahan yang dia lakukan…

Padahal dalam kenyataannya…
Kita akan menemukan banyak hal yang tidak sesuai dengan harapan kita…
Banyak hal yang tidak akan kita temukan sesuai keinginan kita…
Banyak hal yang menjadi perbedaan…
Dan… Tidak ada yang sempurna…!!!
Tetapi itulah yang membuat indah…!!!
Seperti rasa cokelat… dimana rasa cokelat tercipta dari campuran 1.200 macam zat, tanpa satu rasa yang jelas-jelas dominan. Sebagian dari zat itu rasanya sangat tidak enak kalau berdiri sendiri.

Sobat… Pahit… Manis… dan banyak rasa yang ada di dalamnya akan menjadi rasa yang dapat dinikmati…
Tidak hanya manis saja…
Tidak hanya pahit saja…
Tetapi satu kesatuan itulah yang membuat cokelat dapat dinikmati oleh hampir seluruh manusia di dunia… dan Demikian pula dengan cinta…!!!

Pertanyaannya…
Apakah kita sudah menerima semuanya itu… aneka rasa dari cinta itu…???
Kemudian… Sudahkah kita memberikan yang terbaik bagi orangt – orang yang kita kasihi…???

Ada seseorang yang mengirimkan sebuah tulisan kepada saya, yang kiranya ini dapat menginspirasi kita… Agar ketika kita mencintai orang, kita dapat memberikan yang terbaik… Mengasihi dengan sepenuh hati, karena kasih itu mempersatukan dan saling memperlengkapi…

Aku tidak tahu, laut itu seberapa dalam…
Tapi aku harus tahu, seberapa dalam aku mengenal orang yang aku cintai…

Aku tidak tahu, langit itu seberapa tinggi…
Tetapi aku harus tahu, seberapa tinggi aku menghargai orang yang aku cintai…

Aku tidak tahu, bulan itu seberapa indah…
Tapi aku harus tahu, seberapa indah masa – masa yang telah aku lewati dengan orang yang aku cintai…

Aku tidak tahu, bintang itu seberapa banyak…
Tetapi aku harus tahu, seberapa banyak perhatian yang aku berikan untuk orang yang aku cintai…

Aku tidak tahu, angkasa itu seberapa luas…
Tapi aku harus tahu, seberapa luas aku mengerti orang yang aku cintai…

Aku tidak harus mencintai seseorang yang sempurna…
Tetapi aku harus mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna…

Bukan karena ia sempurna…
Tetapi karena ia dapat menyempurnakan hidupku…

Bukan karena ia indah…
Tetapi karena ia dapat membuat segalanya menjadi indah untuk diriku…

Cintailah orang apa adanya…
Bukan karena ada apanya…

Sobat…
Diakhir tulisan ini, saya mengajak kita semua mempergunakan momentum hari kasih sayang ini, untuk kita mengintrospeksi diri…
Valentine, bukan hanya untuk pasangan yang sedang dimabuk asmara…
Tetapi Valentine adalah untuk semua orang…
Sudahkah kita mengasihi orang – orang yang ada di sekitar kita…
Sudahkah kita mengasihi Suami, Istri, Papa, Mama, Anak – Anak kita…???

Sobat…
Alangkah indahnya apabila kita dapat mengasih mereka, orang – orang yang begitu berarti dalam hidup kita… Damai Sejahtera, Sukacita akan ada dalam hidup kita…

Sobat…
Kita ada di dunia, bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dikasihi…
Tetapi untuk belajar mengasihi orang yang tidak sempurna dengan kasih yang sempurna…!!!


Happy Valentine’s Day
With Love,
Daniel C. Saputra

Senin, 07 Februari 2011

BERJUANG & BERSERAH


BERJUANG & BERSERAH

Mazmur 37 : 5
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;

Sobat…
Hidup tidaklah mudah…!!! saya yakin kitapun menyadari hal tersebut…
Ditengah segala tuntutan… tantangan… kita harus terus berlomba agar kita dapat menggapai segala cita – cita kita…

Ditengah optimisme menatap masa depan kita, saya yakin… ada celah dimana pesimisme itu merasuk… atau mungkin malah sebaliknya… hidup kita dipenuhi ketidakpastian… kekuatiran, dimana ketakutan menghadapi hidup ini benar – benar berkuasa…

Kalau kita berfikir realistis… berat… ya, sungguh berat… sungguh terjal perjalanan yang akan kita tempuh…
Tetapi tentunya kita mau belajar untuk taat… belajar untuk meyerahkan hidup kita kepada Tuhan.
Bukankah Yeremia 29 : 11 mengatakan :
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Sebuah kisah untuk kita renungkan…

Sobat…
Di depan gerbang suatu jembatan di salah satu kota Eropa, duduklah seorang peminta-minta yang buta. Untuk mencari nafkahnya, ia setiap hari duduk disitu sambil memainkan biola nya yang sudah usang…
Didepannya terletak kaleng kosong yang diharapkan orang-orang yang lalu lalang merasa iba terhadapnya, dan melalui musik biola-nya, orang-orang akan memberinya sedikit uang…
Begitulah pengemis miskin ini melakukan kebiasaannya setiap harinya…

Pada suatu hari… Ada seorang yang berpakaian sedikit rapi, berjubah panjang, datang menghampiri pengemis tadi dan meminta agar pengemis itu meminjamkan biola usangnya...
Tentu saja dengan sigap pengemis itu menolak, dan berkata "Tidak…!! Ini adalah hartaku yang paling mahal yang aku miliki…!!!".

Sobat… Orang ini tidak putus asa, dan terus membujuk si pengemis agar mau meminjamkan biola tersebut hanya untuk memainkan sebuah lagu…
Sobat… Sepertinya ada rasa kepercayaan pada pengemis buta itu, dan dengan perlahan ia memberikan biola tuanya itu kepada orang tersebut…

Orang tersebut mengambil biola itu, dan mulai memainkan sebuah lagu dengan begitu merdu... Sobat… Suara biola yang begitu halus ditangan si pendatang itu membuat orang yang lalu lalang berhenti dan mereka mulai berkeliling mengelilingi si pendatang dan pengemis tersebut.

Begitu merdunya lagu dan bagusnya permainan biola si pendatang tersebut membuat semua orang terdiam, dan si pengemis buta ternganga tanpa dapat berkata-kata…
Sobat… Kaleng yang tadinya kosong kini telah penuh dengan uang dan lagu demi lagu telah dimainkan oleh si pendatang tersebut.

Sobat… Akhirnya iapun harus menyelesaikan permainannya, dan sambil mengucapkan terimakasih, ia mengembalikan biola tersebut kepada si pengemis…
Si pengemis sambil berurai air mata, dan dengan gemetar bertanya: "Siapakah anda orang budiman…???".
Si pendatang tersenyum dan dengan perlahan menyebutkan namanya "Paganini"…

Ya… Dialah Niccolo Paganini, seorang yang dikatakan maestro dalam bermain biola…

Sobat…
Di tengah beratnya kehidupan, ada 2 hal yang kita mau belajar dari kisah seorang peminta – minta dan Paganini tersebut…

Hal yang pertama :
Peminta – minta itu tidak putus asa menghadapi kehidupannya, tetapi dia terus berjuang memanfaatkan apa yang masih ada pada dirinya… memanfaatkan apa yang dimiliki dan kemampuannya…
Dia tidak “mengobral” belas kasihan dengan hanya meminta – minta saja tanpa dia melakukan sesuatu… Tetapi dari permainan biola itulah, dia berjuang mempertahankan hidupnya…

Hal yang kedua :
Sobat, peminta – minta itu mau menyerahkan harta satu – satunya yang dia miliki kepada seorang yang yang menghampiri dirinya…
Walau pertama – tama dia diliputi oleh keraguan…
Tetapi ketika dia menyerahkan biolanya kepada orang itu, maka hal yang luar biasa itu terjadi dalam hidupnya…

Sobat… Allah kita lebih dari seorang Paganini yang dikatakan maestro bermain biola…
Dia tahu segala kelemahan kita… Dia tahu segala kekurangan kita…
Sudahkah kita berjuang dalam hidup ini dan… MENYERAHKAN HIDUP KITA KEPADA DIA
Atau jangan – jangan, kita hanya meratapi nasib kita dan kita menyalahkan Dia, tentang hidup yang berat ini…???   

Sobat… Ada sebuah jaminan berkat bagi siapa saja yang mau menyerahkan tenaganya, hartanya, talentanya, kepada sang 'Maestro' kita yaitu Kristus.

Sobat…
Selamat berjuang bersama dengan Dia…
Tuhan Yesus memberkati

Daniel C. Saputra

Sabtu, 05 Februari 2011

SEMANGKUK MIE


SEMANGKUK MIE

Sebuah kisah untuk perenungan kita…

Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya… Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun…
Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tdk membawa uang…
Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan tersebut...
Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyal uang…

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup larna di depan kedainya, lalu berkata
“Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?” Ya. tetapi, aku tdk membawa uang” jawab Ana dengan malu-malu…
“Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu” jawab si pemilik kedai. “Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukrnu”…

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi…
Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang…
“Ada apa nona?” Tanya si pemilik kedai.
“Tidak apa-apa” aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya…
“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi…!!! Tetapi…? ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku. mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah…”
“Kau. seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri” katanya kepada pemilik kedai…

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana. menarik nafas panjang dan berkata…
“Nona mengapa kau berpikir seperti itu…? Renungkanlah hal ini... aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu… Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini... mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya…?”

Ana. terhenyak mendengar hal tersebut…
“Mengapa aku tidak berpikir tentang hal tersebut…? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal… aku begitu berterima kasih… tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun… aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele. aku bertengkar dengannya…???

Ana. segera menghabiskan bakrninva. lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnva… Saat berjalan ke rumah. ia memikirkan kata-kata yang harus diucapkan kepada ibunya…

Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas…
Ketika bertemu dengan Ana… kalimat pertama yang  keluar dari mulut ibunya adalah “ Ana kau sudah pulang, cepatlah masuk... aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur. makanan akan menjadi dingin jika kau tidak memakannva sekarang…”.
Pada saat itu Ana tidak dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya…

Sekali waktu, kita rnungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita…
Tetapi kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seurnur hidup kita…

RENUNGAN:
BAGAIMANAPUN KITA TIDAK BOLEH MELUPAKAN JASA ORANG TUA KITA.
SERINGKALI KITA MENGANGGAP PENGORBANAN MEREKA MERUPAKAN SUATU PROSES ALAMI YANG BIASA SAJA;
TETAPI KASIH DAN KEPEDULIAN ORANG TUA KITA ADALAH HADIAH PALING BERHARGA YANG DIBERIKAN KEPADA KITA SEJAK KITA LAHIR.
PIKIRKANLAH HAL ITU… APAKAH KITA MAU MENGHARGAI PENGORBANAN TANPA SYARAT DARI ORANG TUA KITA…???
HAl ANAK-ANAK, TAATILAH ORANG TUAMU DALAM SEGALA HAL,
KARENA ITULAH YANG INDAH DIDALAM TUHAN.